TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

IMS 2020: Dari Aktivis Jadi CEO, Kisah Pendiri Kitabisa.com

Simak kisah inspiratif M Alfatih Timur di IMS 2020

CEO Kitabisa.com M Alfatih Timur (Instagram/@alfatihtimur)

Jakarta, IDN Times - Situs penggalangan dana Kitabisa.com sudah tidak asing lagi di telinga, terutama kalangan millennial. Siapa sangka, situs penggerak perubahan sosial ekonomi masyarakat ini didirikan seorang mantan aktivis mahasiswa Universitas Indonesia, M Alfatih Timur.

Pria yang akrab disapa Timmy itu pernah menduduki ketua Departemen Kemahasiswaan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi UI dan BEM UI. Jiwa sosial Timmy sudah tertanam, sejak dia menjadi mahasiswa yang sering menggalang dana melalui kotak amal.

Lalu, bagaimana rekam jejak Timmy yang akan menjadi pembicara di Indonesia Millennial Summit 2020, yang digelar IDN Times pada 17-18 Januari 2020 di The Tribrata, Dharmawangsa, Jakarta? 

Baca Juga: IMS 2020: Tiga Fakta Co-CEO Gojek Andre Soelistyo 

1. Ingin menolong orang lain secara terus-menerus

CEO Kitabisa.com M Alfatih Timur (Instagram/@alfatihtimur)

Timmy menggambarkan ayahnya seperti lilin yang mengorbankan diri untuk menerangi lingkungan di sekitarnya. Terinspirasi dari ayahnya, Timmy ingin mempunyai energi menolong yang lebih tahan lama, hingga akhirnya memilih wirausaha sosial.

“Bisnis sosial yang dapat memberikan dampak sosial sekaligus menciptakan profit, sehingga berkelanjutan. Dengan begitu, saya tidak harus mengorbankan diri saya,” ujar pria kelahiran Padang, 1991.

2. Menjadi asisten guru besar UI dan aktif di Rumah Perubahan

CEO Kitabisa.com M Alfatih Timur (Instagram/@alfatihtimur)

Sosoknya yang penolong membuat Guru Besar Universitas Indonesia Rhenald Kasali memilih Timmy menjadi asistennya.

Setelah wisuda, Timmy pernah meminta masukan kepada Rhenald soal pilihan tempat kuliah selanjutnya. Namun, Rhenald meminta dia bergabung selama beberapa tahun sebelum melanjutkan pendidikannya lagi.

Kala itu, orangtua Timmy belum sepenuhnya menyetujui. Namun, setelah diyakinkan, akhirnya mereka mendukung keputusan Timmy. Selain menjadi asisten Rhenald, dia juga aktif di Rumah Perubahan.

3. Tertantang menggarap proyek sosial yang berdampak besar

CEO Kitabisa.com M Alfatih Timur (Instagram/@alfatihtimur)

Saat aktif di Rumah Perubahan, Timmy bersama teman-temannya tertantang menggarap proyek sosial yang berdampak besar. Mereka memaparkan idenya kepada Rhenald Kasali yang merupakan pendiri Rumah Perubahan. Gayung bersambut, Rhenald menyetujui gagasan tersebut.

Gagasan itu tak hanya muncul begitu saja. Dengan beasiswa, Timmy belajar penggalangan dana ke Australia dan Amerika Serikat. Timmy juga belajar soal wirausaha sosial yang kala itu mulai marak.

Namun, ada hal yang tidak bisa dipelajari segera, yakni teknologi informatika. Sehingga Timmy menggandeng beberapa pihak untuk menguatkan tim, hingga akhirnya lahirlah KitaBisa pada 6 Juni 2013.

4. Mendapat penghargaan sebagai wirausahawan sosial di bawah usia 30 tahun tingkat Asia versi Majalah Forbes

CEO Kitabisa.com M Alfatih Timur (Instagram/@alfatihtimur)

Seiring waktu, Kitabisa bertransformasi menjadi platform penggalangan dana dan berdonasi secara online.

Sejak mengembangkan Kitabisa.com, Timmy semakin dikenal sebagai penggerak perubahan sosial ekonomi masyarakat. Ide cemerlangnya ini membuat dia mendapatkan penghargaan sebagai salah satu kategori wirausahawan sosial di bawah usia 30 tahun tingkat Asia versi Majalah Forbes.

Perjalanan tak selalu mulus, namun semangat Timmy tak pernah putus. Hingga saat ini sudah ada 1.831.525 orang yang bergabung dengan 22.401 campaign terdanai dan sudah menyalurkan Rp637.424.986.959 donasi dan zakat.

Baca Juga: IMS 2020: Pandu Rosadi, Kunci Sukses Branding Fesyen Ria Miranda

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya