Ini Alasan Ratusan Ribu Dokter Perawat Tolak RUU Kesehatan
RUU Kesehatan dianggap rugikan nakes
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ratusan ribu tenaga dokter, perawat, dan tenaga kesehatan dari Sabang sampai Merauke melakukan aksi penolakan RUU Kesehatan Omnibus Law di Monas, Jakarta Pusat, Senin (8/5/2023).
Juru Bicara Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Beni Satria, mengungkapkan dokter dan nakes khawatir RUU Kesehatan Omnibus Law nantinya disahkan. Beni menilai ada sejumlah poin yang disorot dalam RUU Kesehatan Omnibus Law tersebut, salah satunya tentang aborsi.
"Di dunia kesehatan, baik dokter maupun bidan, menyatakan aborsi paling lama enam minggu, tetapi di RUU ini 14 minggu, artinya ini sudah terbentuk lengkap," ujarnya dalam aksi menolak RUU Kesehatan di Monas, Jakarta Pusat, Senin (8/5/2023).
Baca Juga: Kemenkes Bantah BPJS Kesehatan di Bawah Menkes dalam RUU Kesehatan
1. Anggaran kesehatan akan berkurang
Selain itu, saat RUU Kesehatan nanti disahkan, maka anggaran kesehatan akan berkurang 10 persen, dampaknya beban biaya kesehatan akan membengkak.
"Anggaran kesehatan kerabat saudara ini dihilangkan, artinya biaya membengkak, yang artinya juga lebih mahal, anggaran kesehatan itu untuk kepentingan masyarakat," tegasnya.
Baca Juga: Kemenkes Bantah BPJS Kesehatan di Bawah Menkes dalam RUU Kesehatan