TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kematian Pasien COVID-19 di IGD Tinggi, Menkes Budi Beberkan Faktanya

Banyak pasien masuk ke RS dalam keadaan buruk

Perawat tanpa APD lengkap sedang merawat pasien Corona di luar IGD RSUD RA Kartini Jepara. (Dok Humas Pemprov Jateng)

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan peningkatan angka kematian pasien COVID-19 di rumah sakit naik. Sebagian besar, pasien meninggal dunia saat berada di Instalasi Gawat Darurat (IGD).

"Biasanya rata-rata sebelumnya delapan hari setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit, sekarang rata-rata tiga hari atau empat hari sudah wafat, jadi yang meninggal di rumah sakit itu mendadak jadi lebih cepat," kata Budi melalui konferensi pers dipantau daring, Senin (2/8/2021).

Baca Juga: Klaim COVID Turun, Menkes: Skenario Buruk 70 Ribu Kasus Tidak Terjadi

1. Pasien meninggal di IGD tiga bulan terakhir naik

Petugas tenaga kesehatan mengangkut jenazah dengan menggunakan protokol COVID-19 ke ambulans di kawasan permukiman dago Bandung, Jawa Barat, Senin (14/6/2021). ANTARA FOTO/Novrian Arbi.

Selain itu, Budi mengungkapkan, dulu pasien COVID-19 banyak yang meninggal di ruang ICU atau isolasi. Namun, dalam tiga bulan terakhir banyak pasien yang meninggal di IGD.

"Kita lihat dulu kematian di IGD itu hampir tidak ada atau sedikit sekali. Pasien masuk IGD tunggu sebentar sampai ada kamar, kemudian di kamar kondisi memburuk masuk ke ICU. Jadi rata-rata kalau dulu kematian kamar atau ICU, tapi dalam tiga bulan terakhir, porsi kematian di IGD tinggi jadi sebentar di rumah sakit," imbuhnya.

2. Pasien pergi ke rumah sakit dalam kondisi buruk

Tenaga kesehatan merawat pasien positif COVID-19 di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC), Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Rabu (5/5/2021). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat.

Budi mengungkapkan tingginya kematian pasien di IGD karena sebagian besar pasien yang masuk dengan kondisi buruk, seperti saturasi oksigen rendah.

"Jadi rendah sekali (saturasi). Kesimpulan kita, bahwa banyak pasien yang terlambat tertangani di rumah sakit. Kita sudah melakukan analisa," kata Budi.

Baca Juga: Menkes Optimistis Target 2 Juta Vaksinasi per Hari Tercapai Agustus

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya