TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kemenkes Perluas Layanan Mobile X-ray Lacak Kasus TBC di 7 Provinsi

Mobile X-Ray mampu temukan kasus aktif TB

Menteri Kesehatan perluas layanan mobile TB

Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesehatan akan memperluas layanan mobile X-ray untuk meningkatkan pelacakan kasus aktif TB/TBC (Tuberkulosis) di masyarakat. Upaya ini merupakan bagian dari percepatan penemuan kasus aktif TB, agar tidak menjadi sumber penularan di masyarakat.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menyebutkan perluasan mobile skrining TB akan menyasar tujuh provinsi, di antaranya Sumatra Utara, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.

“Hari ini kita sudah launching mobile X-ray, perluasan ini sudah dilakukan di beberapa tempat, sehingga masyarakat bisa langsung difoto tanpa harus datang ke rumah sakit, dengan cara ini pasien bisa langsung diidentifikasi dan diobati lebih dini lagi,” kata Wamenkes dalam siaran tertulis, Jumat (1/4/2022).

Baca Juga: Eliminasi TBC 2030, Kemenkes: Semua Bergerak Sembuhkan Penderita 

1. Orang yang kontak langsung penderita TB jadi target skrining

Pasien TBC sering dikucilkan masyarakat, padahal bukan seperti itu cara menangani pasien TBC. (freepik.com/peroplecreations)

Dante menjelaskan penemuan kasus aktif melalui Mobile X-ray dilakukan dengan pemeriksaan menggunakan rontgen dada. Hal ini untuk melihat, apakah pasien memiliki indikasi menderita TBC atau tidak.

“Orang yang kontak langsung dengan penderita TB, orang dengan HIV, orang dengan DM, mereka-mereka ini sebagai salah satu target dari skining TB,” ujarnya.

Baca Juga: Ribuan Kasus TBC Belum Ditemukan, Kemenkes Skrining Besar-Besaran

2. Mobile X-ray mampu meningkatkan penemuan kasus aktif TB

Ilustrasi skrining (ANTARA FOTO/Arnas Padda)

Lebih lanjut, Dante menerangkan, bila teridentifikasi TB, pasien langsung ditangani petugas kesehatan untuk selanjutnya diberikan pengobatan.

"Mobile ini mampu meningkatkan penemuan kasus aktif TB di masyarakat. Kapasitas petugas kesehatan dan kesiapan pelayanan kesehatan seperti puskesmas, dan rumah sakit dalam melakukan diagnosis, pengobatan dan pencegahan mutlak diperlukan agar penanganan pasien bisa tuntas," ujarnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya