Kemensos Fasilitasi Gelandangan sampai ODGJ Jadi Pengusaha Maggot
Omzet budidaya maggot mencapai rata-rata Rp2 juta per bulan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kesan atau gambaran kebanyakan orang terhadap orang lanjut usia (lansia), gelandangan-pengemis, disabilitas, serta orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) tak jarang menganggap mereka sebagai sosok yang lemah, tidak produktif, miskin, tidak mandiri dan sebagainya.
Di balik stereotipe negatif, Kementerian Sosial RI justru melihat adanya potensi besar pada kelompok rentan dan marjinal tersebut. Mereka punya peluang menjadi pengusaha.
Sejalan dengan hal tersebut, Sentra Terpadu Pangudi Luhur Bekasi menggali dan mengembangkan potensi-potensi kewirausahaan mereka. Para penerima manfaat tersebut, diberikan pengetahuan dan keterampilan berbagai jenis kewirausahaan, seperti mengelola sampah, budidaya maggot, beternak, dan sebagainya. Tentu saja, produktivitas mereka berujung cuan.
Baca Juga: Mensos Risma Minta Pegawainya Inisiatif: Jangan Diam Lihat Gelandangan
1. Omzet dari budidaya maggot mencapai rata-rata Rp2 juta per bulan
Produktivitas para penerima manfaat seperti lansia, gelandangan-pengemis, disabilitas bahkan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) sejalan dengan penghasilan yang mereka dapatkan. Dalam sektor pengelolaan sampah misalnya. Di Sentra Terpadu Pangudi Luhur, setiap elemen sampah memiliki nilai jual.
Siklus pengolahan sampah mulai dari pemilahan sampah, pemanfaatan sampah organik untuk pakan maggot, turunan produk maggot hingga residu dari proses produksi memiliki nilai ekonomi.
Ali Susilo (45), instruktur budidaya maggot di Sentra Pangudi Luhur mengatakan bahwa omzet dari budidaya maggot sendiri mencapai rata-rata Rp2 juta per bulan.
“Dari sisi penjualan fresh maggot kita bisa menjual 10 kg/bulan dari sisa pakan ternak. Dihargai per kilo Rp6 ribu Dari sisi telur, rata-rata pembelian di bawah 10 gram harga per gramnya Rp5 ribu per bulan bisa sampai Rp2 juta,” ungkap Ali.