TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kisah di Balik Foto Pemulung Khusyuk Baca Al-Qur'an di Pinggir Jalan

Dedi Mulyadi merasa tersentuh dan menawarkan jadi guru ngaji

Instagram sahabat surga/ istimewa/ Foto Akbar mengaji di pinggir jalan

Jakarta, IDN Times - Sebuah potret yang memperlihatkan seorang bocah dengan membawa karung tengah membaca Al-Quran di tepi Jalan Braga, Kota Bandung, Jawa Barat viral di media sosial beberapa hari lalu. Dalam foto tersebut, pemulung yang diketahui bernama Muhammad Gifari Akbar itu tampak khusyuk membaca ayat suci Al-Qur'an saat berteduh menunggu hujan reda.

Potret tersebut membuat anggota DPR RI Dedi Mulyadi terenyuh. Dia menilai apa yang dilakukan Akbar jarang dilakukan oleh remaja seusianya. Dalam akun Youtube Dedi Mulyadi yang dilansir IDN Times, Minggu (8/11/2020), mantan bupati Purwakarta ini menghubungi Akbar melalui telepon seluler yang sebelumnya sudah dia kirimkan ke Akbar.

"Saat usia remaja memilih mengisi waktu luang dengan bermain gadget atau jika kaya bermain mobil, Akbar memilih mengisi waktu dengan baca Al-Qur'an disela-sela menunggu hujan saat dia memulung," ujar Dedi sambil menunggu sambungan telepon diangkat.

Baca Juga: Subhanallah! Kondisi Kritis Baim Lantunkan Ayat-ayat Suci Al-Quran

1. Akbar mengaji untuk mengisi waktu luang dan biar cepat khatam

Youtube @DediMulyadi

Setelah telepon tersambung, Dedi menanyakan peristiwa yang sesungguhnya dalam foto yang viral tersebut.

Akbar menceritakan, saat itu dia masih memulung di Bandung tepatnya di Jalan Braga. Saat hujan deras dia memilih berteduh bersama karung yang digunakan untuk memulung.

"Jadi untuk mengisi waktu luang dan bisa secepatnya khatam," ujar Akbar.

2. Tiap hari jalan kaki dari Garut ke Bandung untuk memulung

Warga miskin di Serang, Banten (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Akbar menceritakan, sejak usia dua tahun dia sudah ditinggal pergi oleh ibunya setelah berpisah dengan sang ayah, dan sampai saat ini Akbar bersama enam saudaranya belum pernah berjumpa dengan ibunya.

Akbar hanya mengecap bangku sekolah sampai kelas 4 SD dan membantu ayahnya dengan memulung. Bahkan, Akbar hampir tiap hari berjalan kaki dari Garut ke Bandung untuk mencari barang bekas yang bisa dijual.

"Kalau ramai sampai Rp100 atau Rp200 ribu sehari, jika sepi hanya Rp20 ribu atau Rp50 ribu. Uang hasil mulung sebagian untuk bapak, untuk makan, dan dibagikan ke pemulung lain," ungkapnya.

3. Dedi tersentuh dengan kisah Akbar

Youtube Dedi Mulyadi/ Dedu menangis dengar kisah Akbar

Pengakuan Akbar membuat Dedi tersentuh hingga menitikkan air mata. Dedi tidak menyangka bahwa dalam keadaan susah, Akbar masih menyisihkan sebagian rezekinya untuk orang lain yang membutuhkan.

Saat Dedi menanyakan cita-cita Akbar, bocah tersebut ingin suatu saat nanti bisa membangun sebuah pondok pesantren di Jakarta.

"Ingin bangun pondok pesantren di Jakarta jika nanti sudah tua," ujar Akbar.

Baca Juga: 5 Ayat dalam Al-Qur'an agar Rajin Bersedekah, Ada Pahala Berlimpah

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya