Kisah Salwa, Bocah Manusia Silver yang Menangis di Depan Risma
Salwa memohon tidak dibawa ke panti sosial karena Salwa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Salwa, anak perempuan berusia 14 tahun, tak kuasa membendung air matanya di depan Menteri Sosial Tri Rismaharini saat menceritakan perjalanan hidupnya yang pahit. Gadis ini terpaksa tinggal di gerobak dan menjadi manusia silver di Jakarta hampir dua tahun.
Di hadapan Risma, dia memohon tidak dibawa ke panti atau balai karena trauma, Salwa memilih pulang ke kampung halamannya di Sukabumi, Jawa Barat. Salwa mengungkapkan dia pernah ditampung di panti di Kedoya, Jakarta Barat, dan mendapat perlakuan kurang menyenangkan.
“Ya sudah yang lalu, biarlah berlalu. Kamu benar ingin balik ke kampung mu? Tapi kamu harus kuat. Jangan nangis terus, ya,” kata Risma kepada Salwa dalam siaran tertulis yang diterima IDN times pada Rabu (19/5/2021).
Baca Juga: Derita Anak-Anak Manusia Silver, Merintih Kesakitan demi Dapat Rupiah
1. Manusia gerobak pun curhat dengan Risma
Salwa merupakan salah satu tunawisma yang ditemukan Risma di jalan. Selain Salwa, seorang tunawisma bernama Hakim (70) juga menangis saat mengutarakan keinginan kembali ke kampung halamannya di Bengkulu.
Hakim bercerita sudah 10 tahun dia menjadi manusia gerobak di ibu kota. Hakim merasa terharu karena diberikan fasilitas dari Kemensos untuk pulang ke kampung
“Saya diantar balik, dan dikasih makan, dikasih baju. Katanya juga mau dapat bantuan. Terima kasih Bu Mensos. Sudah dari dulu saya mau pulang. Tak ada uang. Saya mulung dapat uang dicuri orang. Tiap kumpul uang dicuri orang. Makan susah, tidur juga susah,” katanya.
Baca Juga: Cerita Manusia Silver Kota Depok, Ngamen Demi HP untuk Belajar Daring