Klarifikasi Kemenkes soal Pesan Dokter Jangan Terprovokasi IDI
Judul tersebut dinilai membenturkan Kemenkes dan IDI
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), M Syahril, menegaskan, tidak pernah memberi judul sebuah pesan WhatsApp yang berbunyi 'Dokter dan Nakes jangan terprovokasi dengan propaganda-propaganda IDI'.
Pesan WhatsApp tersebut baru-baru ini beredar dengan judul tersebut. Padahal, kata dia, pesan itu tidak pernah diberinya judul seperti yang menyebar saat ini.
Syahril menerangkan, pesan WhatsApp yang berisi enam poin tersebut merupakan jawaban yang diberikan kepada sejumlah jurnalis untuk menjawab pertanyaan tentang somasi yang dilayangkan Forum Dokter Peduli Ketahanan Kesehatan Nasional kepada Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.
"Judul tersebut seolah-olah membenturkan saya dengan IDI (Ikatan Dokter Indonesia), dan judul itu bukan dari saya," tegas Syahril dalam keterangan yang diterima IDN Times, Kamis (30/3/2023).
Baca Juga: IDI Investigasi Kematian Dokter Mawarti di Papua
Baca Juga: Menkes Disomasi Dokter, Jubir Kemenkes: Masih Dipelajari
1. Kemenkes pelajari somasi yang dilayangkan dokter
Di sisi lain, kata Syahril, pihaknya juga masih mempelajari somasi yang dilayangkan Forum Dokter Peduli Ketahanan Kesehatan Nasional kepada Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.
Somasi tersebut terkait sejumlah pernyataan Budi, salah satunya tentang biaya Surat Izin Praktik (SIP) dan Surat Tanda Registrasi (STR) sampai jutaan rupiah.
"Kami menghormati hak pihak-pihak yang mangajukan somasi tersebut dan akan kami pelajari lebih lanjut," ujar Syahril, Selasa (28/3/2022).
Editor’s picks
Baca Juga: Kemenkes Wajibkan Dokter Praktik Mandiri Akreditasi Lewat SatuSehat
Baca Juga: Heboh Oralit Jadi Doping saat Puasa, Kemenkes Ingatkan Bahayanya