TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Korban Meninggal Sudah 3.656, Tapi Masih Ada Anggap Corona Konspirasi

COVID-19 ibarat malaikat pencabut nyawa

Doni Monardo bersama dengan Muhadjir Effendy memberikan keterangan pers di komplek Istana Negara pada Senin. (13/7/2020) (Dok. IDN Times/Biro Pers Kepresidenan)

Jakarta, IDN Times - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengungkapkan, masih ada yang tidak percaya dengan pandemik COVID-19, bahkan menganggap virus corona ini merupakan rekayasa.

"Masih ada sejumlah pihak yang menganggap ini adalah konspirasi, Covid ini rekayasa, Covid ini adalah konspirasi. Padahal kita semua sudah tahu bahwa korban jiwa di Tanah Air sudah melampaui angka 3.500 (3.656). Bahkan di dunia sudah melampaui angka 550.000 jiwa. Jadi ini nyata, ini fakta," terang Doni di Kompleks Istana, Senin (13/7/2020).

Baca Juga: Mengira Corona Hoaks, Warga Texas Meninggal Usai ke Pesta COVID-19

1. COVID-19 ibarat malaikat pencabut nyawa

Pedagang di Pasar Gatak, Kabupaten Bantul mengikuti rapid test. IDN Times/Daruwaskita

Doni mengatakan, agar program sosialisasi bisa dipahami maka harus melibatkan para ulama di seluruh daerah.

"Semua pihak harus betul-betul memahami dan menyampaikan pesan-pesan bahwa Covid ini ibaratnya, mohon maaf, ibaratnya adalah malaikat pencabut nyawa bagi mereka yang rentan. Siapa saja yang rentan? Ada lansia yang rata-rata usia di atas 60 tahun, 70 tahun," imbuhnya.

2. Penderita komorbid diminta tidak keluar rumah

Kondisi di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1, Cipayung, Jakarta Timur (IDN Times/Margith Juita Damanik)

Doni  berpesan pada penderita komorbid seperti penderita hipertensi, diabet, jantung, ginjal, kanker, asma, TBC, dan beberapa penyakit lainnya agar tidak melakukan aktivitas dulu termasuk keluar rumah.

"Kalau toh harus keluar rumah pun harus menjaga jarak, menghindari kerumuan. Jangan mendatangi tempat-tempat yg berisiko terjadinya penularan," imbau dia.

Baca Juga: Virus COVID-19 Menular Lewat Udara, Ketua Tim Pakar COVID-19 Tanya WHO

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya