KPAI Kecewa Disdik Sulsel Ungkap Motif Bunuh Diri Siswa karena Asmara
MI diduga bunuh diri tak kuat beban belajar daring
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyayangkan pernyataan Kepala Cabang Wilayah 2 Makassar dan Gowa Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan, yang hanya menggunakan opini untuk menyimpulkan kasus siswa berinisial MI yang diduga bunuh diri.
Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti kecewa saat mereka mengatakan ke media bahwa ada dugaan motif asmara terkait penyebab ananda MI menenggak racun serangga, bukan akibat beban tugas daring dan keterbatasan internet.
"Pernyataan motif bunuh diri ananda MI bukan karena tugas-tugas daring dan kendala Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) daring, tetapi karena motif asmara haruslah dibuktikan," kata Retno dalam siaran tertulis, Jumat (23/10/2020).
Baca Juga: Disdik Tak Yakin Siswa di Gowa Bunuh Diri karena Stres
1. Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan seharusnya mengecek penugasan yang diberikan guru
Retno mempertanyakan kewenangan Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan untuk memeriksa, apakah PJJ daring di sekolah MI sudah sesuai ketentuan atau tidak. Padahal, Dinas Pendidikan Sulsel dapat melakukan pemeriksaan terlebih menyeluruh dengan semua pihak di sekolah.
Retno mengatakan Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan seharusnya mengecek tugas dari guru kepada siswa, sebab apa menurut guru ringan, padahal dari sisi siswa berat.
"Suara siswa juga harus didengarkan agar berimbang, tidak hanya mendengarkan versi pihak sekolah dan para guru saja. Artinya, harus hati-hati dan penuh pertimbangan ketika menyimpulkan suatu perkara," terangnya.
Baca Juga: Pelajar SMA di Gowa Ditemukan Tewas, Diduga Bunuh Diri