KPAI Ungkap Fakta Anak-anak Silver Mengemis dengan Modus Sumbangan
Mereka dapat ide dari pantomim dan patung di Kota Tua
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menguak fakta di balik maraknya anak-anak jalanan yang menjadi manusia silver.
Dalam rapat koordinasi virtual yang membahas anak-anak silver, yang diselenggarakan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), Komisioner KPAI Susianah Affandy mengungkapkan, pada awalnya memang anak-anak silver meminta sumbangan untuk yatim piatu, namun sebenarnya mereka mengemis.
"Mirisnya, biasanya disuruh orang tua untuk membantu perekonomian keluarga. Bahkan, bagi anak yang mau mengikuti perintah untuk menjadi anak silver dianggap sebagai anak penurut," ungkap Susianah dilansir laman kemsos.go.id, Rabu (7/10/2020).
Baca Juga: Derita Anak-Anak Manusia Silver, Merintih Kesakitan demi Dapat Rupiah
1. Ide dari peragaan pantomim dan patung di Kota Tua
Susianah menambahkan, fakta lain dari anak silver adalah mereka mendapat ide dari role model yaitu para senior anak jalanan, peragaan pantomim, dan patung di Kota Tua.
"Dari segi pendidikan, mereka sama dengan anak jalanan yang putus sekolah dengan alasan lingkungan sekolah tidak ramah, " ungkap Susianah.
Baca Juga: Demi Mengais Rupiah, Manusia Silver Terancam Penyakit Mematikan