Marak Pelecehan di KA, Pelajar Diusul Boleh Masuk Gerbong Perempuan
Transportasi umum ramah anak dan perempuan dibutuhkan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyoroti sejumlah peristiwa pelecehan seksual yang kembali terulang di transportasi umum.
Kadivwasmonev KPAI, Jasra Putra, menilai kebutuhan transportasi yang mendukung generasi masa depan membutuhkan keramahan terutama anak-anak, karena kondisi mereka yang mau tidak mau penuh ancaman sekitarnya saat berada di transportasi publik.
"Anak-anak mudah dikuasai karena soal kondisi fisik, pemahaman dan psikologis yang masih sangat butuh bimbingan. Namun sangat rentan direbut oknum tidak bertanggung jawab di jalanan, " ujar Jasra melalui pesan yang diterima IDN Times, Minggu (3/6/2022).
Baca Juga: Pelecehan di Kereta, KAI Gandeng Komnas Perempuan Atur Kebijakan
1. Gerbong perempuan belum cukup untuk kurangi pelecehan seksual
Jasra mengatakan salah satu upaya pemerintah dalam menghadirkan transportasi ramah anak dengan menghadirkan bus sekolah, setelah banyaknya peristiwa pelecehan seksual terjadi di angkutan umum atau bus umum.
"Begitupun di kereta, untuk mengurangi pelecehan seksual dengan kampanye transportasi ramah perempuan dengan menyediakan gerbong perempuan. Namun ternyata itu belum cukup untuk mengurangi pelecehan seksual di transportasi kita, "katanya.
Baca Juga: PT KAI Bandung akan Blacklist Pelaku Pelecehan Seksual di Kereta Api