Menko PMK: Pengurangan Pembatasan Sosial di Transportasi Jadi Taruhan
Menko PMK tetap larang mudik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintah mulai mempertimbangkan pemberlakuan pengurangan pembatasan sosial, diawali dari sektor transportasi, khususnya di jalur penerbangan. Hal tersebut menyikapi kondisi terkini status perkembangan virus corona atau COVID-19 di Indonesia, yang dianggap sudah semakin menurun.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, pengurangan pembatasan sosial tidak dapat diartikan sebagai sebuah pelonggaran. Aturan protokol kesehatan harus tetap dijalankan, bahkan diperketat.
"Pengurangan pembatasan di bidang perjalanan, salah satu aspek yang diujicobakan. Ini jadi taruhan, apakah nanti kita akan lakukan untuk di sektor-sektor yang lain," ujar Muhadjir dalam siaran pers tertulis, Minggu (17/5).
Baca Juga: Plintat-Plintut Pemerintah Soal Pembatasan Sosial Berskala Besar
1. Kondisi di Bandara Internasional Soekarno Hatta mulai membaik
Muhadjir menilai, pengurangan pembatasan sosial, terutama dilakukan di Bandara International Soekarno-Hatta, hingga hari ini sudah berjalan cukup baik. Hanya, ada beberapa aturan yang masih harus diperketat dan dilakukan sejumlah perbaikan.
Misalnya, kata dia, ketersediaan jumlah petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) yang tidak hanya memastikan kesehatan para calon penumpang, tetapi juga seluruh kelengkapan dokumen yang dipersyaratkan untuk dapat melakukan perjalanan lintas wilayah melalui jalur udara.
"Hal-hal seperti ini yang harus kita evaluasi sebelum kita membuka lagi pembatasan sosial pada sektor-sektor yang lain. Protokolnya harus dipersiapkan sungguh-sungguh dan dihitung segala konsekuensinya, sehingga tidak terjadi kasus seperti hari pertama dibukanya perjalanan di bandara," ujar Muhadjir.
Baca Juga: Polda Metro Jaya Izinkan Silaturahmi Lebaran, Ini Aturan Mainnya