TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Merapi Keluarkan Guguran Lava, 1.294 Warga Dievakuasi

Ribuan warga Boyolali, Magelang, Klaten, Sleman dievakuasi

Angin berembus di lereng Gunung Merapi terlihat dari kawasan Klakah, Selo, Boyolali, Jawa Tengah. (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

Jakarta, IDN Times - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat lebih dari 1.000 warga telah dievakuasi ke empat kabupaten, setelah terus meningkatnya aktivitas Gunung Merapi.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati, mengatakan total 1.294 warga telah dievakuasi ke empat kabupaten yakni Boyolali, Magelang, Klaten dan Sleman.

“Mereka yang dievakuasi sebagian besar merupakan kelompok rentan, seperti lanjut usia, anak-anak, balita, ibu hamil, disabilitas dan ibu menyusui,” kata Raditya dilansir dari ANTARA, Kamis (12/11/2020).

Baca Juga: Erupsi Gunung Merapi Diprediksi Tidak Sedahsyat 2010, Begini Alasannya

1. Warga dievakuasi ke berbagai daerah

ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Para warga paling banyak dievakuasi ke Kabupaten Magelang total 835 warga, Sleman 203 warga, Boyolali 133 warga, dan Klaten 123 warga. Mereka tersebar di tempat evakuasi sementara (TES) dan tempat evakuasi akhir (TEA).

Raditya menjamin kebutuhan makan dan minum para warga terpenuhi. Para sukarelawan di lokasi evakuasi terus membantu untuk menyediakan kebutuhan pokok seperti sayuran, kemudian memasak makanan di dapur umum atau pun di mobil dapur lapangan. Pos pendukung di tempat penampungan juga selalu siap untuk memberikan pelayanan seperti pos kesehatan yang siaga 24 jam.

"Pihak pemerintah desa menyiapkan tidak hanya tempat, tetapi tenaga serta pelayanan kepada para warga yang harus dievakuasi. Ini menjadi bukti kuatnya sister village dalam konteks kebencanaan, warga dari suatu desa membantu warga desa lainnya," ujar dia. ​

2. BPBD terus membantu pemerintah desa

Ilustrasi Merapi. IDN Times/Arief Rahmat

Raditya menambahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus membantu pemerintah desa, kabupaten maupun provinsi untuk memenuhi kebutuhan warga.

Dalam upaya kesiapsiagaan maupun penanganan darurat, empat pemerintah daerah di tingkat kabupaten tersebut telah menetapkan status keadaan darurat, baik siaga maupun tanggap darurat.

Status tersebut akan mempermudah BPBD dalam aksesibilitas sumber daya, maupun akuntabilitas dalam penyelenggaraan operasi tanggap darurat.

Baca Juga: Disertai 13 Kali Gempa, Merapi Keluarkan Guguran Lava Rabu Pagi 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya