Miris! Perawat Nyambi Jadi Sopir karena Insentif Tak Kunjung Cair
"Tolonglah pak, penuhi janjinya, saya kerja mati-matian.."
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - "Tolonglah pak, pemerintah penuhi janjinya, saya kerja benaran sampai mati-matian," ucap Roky (bukan nama sebenarnya) lirih. Roky merupakan salah satu petugas medis yang jadi garda terdepan berperang melawan pandemik COVID-19 di DKI Jakarta.
Perawat di salah satu rumah sakit swasta di Jakarta ini bahkan rela mencari tambahan dengan menjadi sopir ambulans di sebuah yayasan layanan penyedia mobil jenazah sejak tiga bulan terakhir.
"Sejak covid kebutuhan banyak. Bantuan hanya saat awal covid saja dari rumah sakit beri vitamin, makan tambahan, susu, tapi sudah lama gak ada, jadi kita sendiri yang beli vitamin agar kesehatan tetap terjaga sebab risiko terpapar juga tinggi," ujarnya pada IDN Times, Rabu (4/8/2021)
Baca Juga: Insentif Nakes di 3 Daerah Ini Masih Rendah, Mendagri: Mohon Dicairkan
1. Gaji tidak sampai UMR
Pria berusia 35 tahun ini berharap insentif yang dijanjikan pemerintah bisa segera cair sebab gaji pokok yang ia kantongi tidak sampai batas minimal UMR.
"Makanya cari tambahan di luar shift, apalagi memang saat ini tenaga sopir ambulans juga tidak sebanding dengan permintaan yang naik bahkan kami sering menolak," paparnya.
Baca Juga: Ketua MPR Desak Pemda Segera Bayar Insentif Nakes yang Tangani COVID