TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Nadiem: 1 Juni Momen Tepat Membumikan Gagasan Soekarno pada Pelajar

Pendidikan Pancasila lebih membumi dalam merdeka belajar

Mendikbud Nadiem Makarim (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud-Ristek) Nadiem Makarim mengakui, generasi muda saat ini mempunyai cara yang berbeda dalam memaknai semangat nasionalisme dan kebangsaan. Oleh karena itu, upaya untuk membumikan pemikiran Bung Karno dan Bung Hatta perlu dilakukan.

"Bukan untuk mengurangi esensi dari ide beliau, tapi untuk mewariskannya kepada generasi penerus Indonesia dan itulah sekarang menjadi semangat pendidikan Pancasila yang kami terapkan melalui kebijakan merdeka belajar," ujar Nadiem dalam Seminar Nasional Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno Hatta dalam Youtube Untirta Official, Rabu (1/5/2022).

Baca Juga: 3 Perbedaan Hari Kelahiran Pancasila dengan Kesaktian Pancasila

1. Pendidikan Pancasila lebih membumi sesuai kurikulum merdeka belajar

Ilustrasi Pembelajaran Jarak Jauh (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Nadiem menerangkan Soekarno Hatta merupaka sepasang sosok bapak bangsa yang mengantarkan Indonesia meraih kemerdekaan semangat nasional. Soekarno Hatta dan tokoh lain mencanangkan lima sila yang mewakili falsafah luhur yakni Pancasila.

"Sejalan dengan visi bapak Presiden Jokowi pendidikan karakter secara utuh dengan berdasarkan nilai Pancasila. Kami saat ini tengah dorong pendidikan Pancasila lebih membumi sesuai kurikulum dalam merdeka belajar," ujar Nadiem.

Baca Juga: Peringati Hari Lahir Pancasila, Aktivis 98 Renovasi Rumah Cucu Marhaen

2. Kurikulum merdeka belajar menguatkan karakter sebagai pelajar Pancasila

Ilustrasi siswa sekolah (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

Nadiem menerangkan kurikulum merdeka belajar mendorong pembelajaran yang lebih sederhana lebih mendalam dan relevan untuk meningkatkan literasi, numerasi dan menguatkan karakter peserta didik sebagai pelajar Pancasila.

"Tidak hanya di sekolah, karakter yang lebih sederhana lebih mendalam, dan lebih merdeka serta relevan dan interaktif untuk meningkatkan kemampuan literasi dan generasi dan menguatkan karakter peserta didik sebagai pelajar Pancasila," ucapnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya