TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PAM Jaya Resmi Kelola Air di Jakarta, Heru Wanti-wanti Hal Ini

Dua mitra swasta melebur di PAM Jaya

PAM Jaya ambil alih air bersih di DKI Jakarta. (dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)

Jakarta, IDN Times - PAM JAYA secara resmi menjadi satu-satunya perusahaan umum daerah yang mengelola dan melayani air bersih di DKI Jakarta.

"Hari ini (PAM JAYA) mengambil alih 100 persen kegiatan dan pengoperasian, untuk bisa memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat terkait air bersih dan ketersediaannya," ujar Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Jakarta Timur, Kamis (2/2/2023).

 

Baca Juga: Heru Optimistis Turunkan Angka Stunting di Jakarta, Ini Tiga Jurusnya

1. Pelayanan tidak boleh terganggu

PAM Jaya ambil alih air bersih di DKI Jakarta. (dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)

Heru menegaskan di momen pergantian tersebut operasional dan pelayanan tidak boleh terganggu.

"Peningkatan pelayanan air baku (terus berjalan). Terima kasih juga ke Pak Kapolda, Pak Pangdam, dan Pak Wali yang telah menggiring proses ini sampai hari ini," jelas Heru.

2. Berakhirnya keterlibatan mitra swasta bukan berarti memulai lagi dari nol

(Dok. Palyja)

Heru juga mengapresiasi upayanya PAM JAYA memastikan kelancaran proses transisi dan transformasi keterlibatan dua mitra swasta sebelumnya, PALYJA dan Aetra, dalam pengelolaan air bersih di Jakarta. 

"Perlu diingat bahwa dengan berakhirnya keterlibatan mitra swasta bukan berarti memulai lagi dari nol. Tinggal meningkatkan pijakan yang sudah terbangun dan menyempurnakan dengan lebih baik," katanya.

 

Baca Juga: Mulai 2023, Air PAM Jaya di Wilayah Ini Bisa Langsung Diminum

3. PAM JAYA telah melaksanakan proses transisi dan transformasi

PAM Jaya ambil alih air bersih di DKI Jakarta. (dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)

Sementara Direktur Utama PAM JAYA, Arief Nasrudin menjelaskan, selama satu tahun ke belakang PAM JAYA telah melaksanakan proses transisi dan transformasi.

"Alhamdulillah transfer knowledge-nya tanpa dibarengi adanya pemberhentian hubungan kerja di kedua mitra. Dan kami rekrut, sehingga secara otomatis transfer knowledge dan orangnya sudah ada. Itu salah satu terobosan enam bulan sebelumnya karena sudah disiapkan," ujar Arief.

 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya