Metode Plasma Darah Sembuhkan Pasien COVID-19, Ini Kekurangannya
Plasma darah sudah mulai dikembangkan di Amerika dan Inggris
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Terapi plasma darah disebut ampuh menyembuhkan pasien COVID-19. Bahkan sejumlah negara yakni Amerika Serikat dan Inggris, sudah mulai menggunakan metode plasma darah.
Peneliti Indonesia dari Universitas Oxford Muhammad Hanifi mengatakan, sebenarnya terapi plasma darah bukan hal baru dalam dunia kedokteran.
"Ide ini bukan baru, sebab terapi plasma darah pernah dilakukan saat wabah Ebola, SARS, MERS-CoV," ujarnya dalam acara webinar, Big Questions Forum 8, Minggu (3/5).
Baca Juga: PMI dan Eijkman Kerja Sama Kelola Plasma Darah Pasien COVID-19
1. Plasma darah diambil dari pasien COVID-19 yang sudah sembuh
Plasma darah merupakan metode penyembuhan pasien COVID-19 dengan cara mendapatkan plasma darah dari penyintas, atau pasien yang sudah sembuh dari COVID-19.
Orang yang dinyatakan sembuh dari COVID-19 tubuhnya akan membentuk antibodi, sehingga plasma darah orang tersebut berisi antibodi yang berguna untuk melawan COVID-19.
"Terapi plasma ini belum familiar, tapi donor darah yang sudah punya antibodi diambil ditransfusikan," katanya.
Baca Juga: Orang Indonesia di Cambridge Sebut Vaksin COVID-19 Siap 18 Bulan Lagi