Profesor Wiku: Penanganan COVID-19 dengan Herd Immunity Tidak Efektif
#NormalBaru #HidupBersamaCorona
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Nasional Profesor Wiku Adisasmito mengatakan, herd immunity tidak mungkin diterapkan di Indonesia dalam mengatasi pandemik virus corona.
Pernyataan tersebut menanggapi beredarnya wacana herd immunity menghadapi pandemik virus corona, melalui pemulihan aktivitas masyarakat yang produktif dan aman COVID-19.
"Opini yang dibangun merujuk pada langkah penanganan menuju herd immunity. Pemerintah melalui Gugus Tugas Nasional secara tegas meluruskan bahwa tidak ada rencana untuk menerapkan konsep herd immunity," kata dia dilansir dari laman covid.19.go.id, Rabu (10/6).
Baca Juga: WHO Peringatkan Bahaya Herd Immunity untuk Hadapi Wabah COVID-19
1. Herd immunity membutuhkan minimal 70 persen dari populasi dan butuh waktu lama
Wiku menjelaskan herd immunity membutuhkan minimal 70 persen dari populasi untuk terinfeksi, dan akhirnya kebal terhadap virus tersebut.
Dia menyebut herd immunity tidak mungkin terjadi dalam konteks kasus pandemik COVID-19 di Indonesia. Sebab, Indonesia merupakan negara dengan populasi besar, yang juga menghuni pulau yang terpisah laut maupun daratan. Sehingga transmisi virus corona pun terhambat.
“Jadi kalau kita bicara herd immunity, seandainya sampai terjadi, mari kita berpikir logika, gimana caranya ya antar pulau saling bisa menulari kalau mobilitas antar pulaunya tidak tinggi, lalu interaksinya juga tidak tinggi,” kata dia.
Baca Juga: Jubir COVID-19 Tegaskan Pemerintah Tidak Terapkan Herd Immunity