TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ratusan Nakes Terpapar Omicron, IDI Minta Dinkes Rekrut Relawan 

Sebagian besar tenaga medis di Jabodetabek positif COVID-19

Dua orang tenaga kesehatan beristirahat sejenak saat menunggu pasien di ruang isolasi COVID-19 Rumah Sakit Umum (RSU) Dadi Keluarga, Kabupetan Ciamis, Jawa Barat, Senin (14/6/2021). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi.

Jakarta, IDN Times - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mencatat di tengah lonjakan kasus harian COVID-19, sejumlah dokter di rumah sakit terpapar COVID-19 varian Omicron.

Ketua Terpilih Pengurus Besar IDI, M Adib Khumaidi mengungkapkan sebagian besar dokter yang berada di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi terpapar COVID-19

"Laporan yang kami dapatkan rata-rata lebih dari 30 persen dokter dan nakes yang terpapar COVID-19. Namun, data tambahan sudah ada yang bekerja kembali karena memang sebagian besar gejala ringan dan isolasi mandiri," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Senin (14/2/2022).

Baca Juga: Kemenkes Minta RS Antisipasi Kekurangan Nakes Akibat Omicron

1. Sebanyak 500-an dokter residen positif COVID-19

Sejumlah tenaga kesehatan berjalan menuju ruang perawatan pasien COVID-19 di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC), Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Rabu (5/5/2021). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat.

Bahkan Adib mengungkapkan sebanyak 500-an dokter residen atau Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di berbagai daerah terkonfirmasi COVID-19.

"Kalau di Jakarta itu ada 170-an ini dapat dari Fakultas Kedokteran UI, tetapi data totalnya masih saya koordinasikan karena ini kan di luar nakes dan dokter karena mereka pendidikan," katanya.

2. Dinkes diminta siapkan rekrutan relawan

ilustrasi nakes kelelahan setelah memberikan pelayanan pasien positif COVID-19 (IDN Times/Ervan)

Melihat kondisi saat ini, Adib meminta agar Dinas Kesehatan mulai mempersiapkan pola perekrutan relawan agar layanan fasilitas kesehatan tetap berjalan.

"Ini untuk mengantisipasi kekurangan SDM saat dokter atau nakes melakukan isolasi mandiri," ujarnya.

Baca Juga: Nakes Depok Perlahan Tumbang Akibat Terpapar COVID-19

3. Kemenkes minta tingkatkan telemedicine

Infografis Alur Telemedicine (IDN Times/Aditya)

Sementara Juru Bicara Vaksinasi Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan banyaknya tenaga kesehatan yang tertular menyebabkan kondisi kontigensi sampai krisis tenaga kesehatan.

Nadia mengatakan untuk memenuhi SDM kesehatan pada kondisi kontigensi dan krisis tenaga kesehatan dilakukan melalui internal rumah sakit dan eksternal rumah sakit.

Strategi internal rumah sakit dapat dilakukan dengan pengaturan jadwal shift, mobilisasi tenaga kesehatan dari unit lain untuk membantu pelayanan di layanan COVID-19.

"Disediakan juga transportasi antar jemput dan akomodasi untuk staf, mengurangi/menunda layanan non-emergensi, meningkatkan layanan telemedicine," ujarnya dalam siaran tertulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya