Nakes Depok Perlahan Tumbang Akibat Terpapar COVID-19

Mereka rangkap tugas selama kasus COVID-19 meledak

Depok, IDNTimes - Sejumlah tenaga kesehatan di Depok mulai bertumbangan karena terpapar COVID-19. Fenomena ini muncul karena peningkatan kasus COVID-19 di Depok yang signifikan.

Akibat situasi itu, nakes yang bertugas kerap menjalani tugas ganda. Mereka pada akhirnya harus terlibat dalam penanganan COVID-19 karena terbatasnya nakes.

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kota Depok, Dadang Wihana membenarkan telah ditemukan tenaga kesehatan yang mulai terpapar. Tenaga kesehatan yang terpapar dilakukan penanganan kesehatan oleh tenaga kesehatan lainnya untuk memutus penularan COVID-19.

"Tenaga kesehatan yang terpapar mencapai 115 orang dan sudah mendapatkan penanganan," ujar Dadang, Minggu (13/2/2022). 

1. Paling banyak tenaga kesehatan dari puskesmas

Nakes Depok Perlahan Tumbang Akibat Terpapar COVID-19Ilustrasi anak mengenakan masker (ANTARA FOTO/Fauzan)

Dadang mengungkapkan, nakes terpapar paling banyak ditemukan, atau terkonfirmasi, berasal dari puskesmas. Akibatnya, terjadi gangguan pelayanan di Puskesmas sehingga dilakukan penghentian sementara.

"Puskesmas Pasir Putih menjadi yang menghentikan pelayanan sementara karena ada nakes yang terpapar," ungkap Dadang.

Puskesmas Pasir Putih melakukan penghentian pelayanan sementara selama dua hari sejak Kamis (10/2/2022) hingga Jumat (11/2/2022). Penyemprotan disinfektan dan proses pembersihan pun dilakukan di Puskesmas Pasir Putih.

"Tenaga puskesmas ini memiliki tugas ganda, sehingga rentan terpapar," ucap Dadang.

Baca Juga: Kasus Aktif COVID-19 Kota Depok Tembus Rekor 2.588

2. Kelebihan beban kerja

Nakes Depok Perlahan Tumbang Akibat Terpapar COVID-19Ilustrasi tenaga kesehatan (ANTARA FOTO/Fauzan)

Dadang menuturkan, nakes di Puskesmas dan mendapatkan tugas ganda, salah satunya melakukan pengawasan terhadap warga yang menjalani isolasi mandiri di rumah. Perbandingan satu tenaga puskesmas melakukan pengawasan terhadap 30 hingga 50 warga yang menjalani isolasi mandiri. Artinya, itu sudah kelebihan beban kerja.

"Mereka ini kan harus mengawasi perkembangan warga yang menjalani isoman di rumah," tutur Dadang.

Selain memberikan pengawasan, nakes juga memberikan obat yang dibutuhkan warga yang menjalani isolasi mandiri. Selain itu, mereka bisa saja bekerja selama 24 jam untuk membantu penyembuhan warga yang terpapar COVID-19.

"Jadi, nakes yang terpapar sekarang ini mendapatkan pantauan rekannya yang lainnya untuk membantu penyembuhan," ucap Dadang.

3. Tracing COVID-19 terhambat

Nakes Depok Perlahan Tumbang Akibat Terpapar COVID-19Ilustrasi petugas melakukan tracing kontak erat. Dok.IDN Times/Istimewa

Dadang mengatakan, nakes Puskesmas sebenarnya memiliki tugas lain untuk mempercepat vaksinasi. Percepatan vaksinasi banyak diperbantukan melalui petugas kesehatan yang ada di puskesmas.

"Selain itu, mereka juga tergabung dalam tim tracing COVID-19, karena banyak yang terpapar sehingga menghambat pelaksanaan tracing," kata Dadang.

Untuk mempercepat pelaksanaan tracing, Pemerintah Kota Depok melakukan penambahan atau memberdayakan tenaga tracer di tingkat RT dan RW. Adanya penambahan tenaga dapat mempercepat pelaksanaan tracing terhadap warga yang terpapar.

"Semua akan ditambah tim tracer untuk mempercepat pelaksanaan tracing," ujar Dadang.

Baca Juga: Pasien Membeludak, Tempat Isolasi Terpusat di Kota Depok Hampir Penuh

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya