Risma Janji Sikat Penyalur Bansos yang Tidak Transparan
Harga komoditas di e-Warong ditemukan lebih mahal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Sosial Tri Rismaharini memastikan akan bertindak tegas terhadap sejumlah kasus penyimpangan penyaluran bantuan di lapangan. Tindakan tersebut untuk memastikan hak penerima bantuan terpenuhi di tengah pandemik.
Risma menemukan beberapa kasus harga komoditas yang terlalu tinggi, pemaketan komoditas, dan sebagainya.
"Pelakunya sedang kami proses. Kalau di Kemensos kami lakukan sidang etik. Di kepolisian juga sedang ditangani. Kan kasihan mereka lagi membutuhkan bantuan. Sudah begitu harga mereka bayar lebih mahal atau barang yang mereka dapatkan tidak sesuai dengan kebutuhan misalnya dengan memaketkan bantuan," kata Risma dialam siaran tertulis, Jumat (30/7/2021).
Baca Juga: Bansos Disunat dan Ada Pungli Keresek, Risma: Jangan Takut Surati Saya
1. Kasian kalau orang miskin dapat harga lebih mahal
Penyimpangan penyaluran bantuan yang tengah diproses yakni saat Risma berkunjung ke Kota Pekalongan, Jawa Tengah beberapa waktu lalu. Risma saat itu kecewa menemukan harga komoditas yang mahal dan barang paket untuk Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)/Kartu Sembako di e-Warong.
"Saya sudah siapkan sistem yang membuat KPM bisa memilih barang sesuai dengan yang dibutuhkan. Nanti biar e-Warong bersaing dengan toko lain. Kan kasihan kalau orang miskin dapat harga lebih mahal," kata Mensos.
Baca Juga: Pemerintah Tak Bisa Kerja Sendiri, Risma: Bukan Kamu-Kamu, Gue-Gue