TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sedih, 405 Dokter Meninggal Dunia karena COVID-19

IDI sebut empat dokter meninggal hari ini

Dua orang tenaga kesehatan beristirahat sejenak saat menunggu pasien di ruang isolasi COVID-19 Rumah Sakit Umum (RSU) Dadi Keluarga, Kabupetan Ciamis, Jawa Barat, Senin (14/6/2021). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi.

Jakarta, IDN Times - Kabar duka terus menyelimuti Indonesia di tengah pandemik COVID-19. Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengungkapkan data menyedihkan soal korban tenaga kesehatan, termasuk dokter, yang meninggal dunia akibat terpapar virus corona saat bertugas.

Ketua Terpilih PB IDI dr Adib Khumaidi mencatat sebanyak 405 dokter meninggal dunia akibat COVID-19 sampai hari ini, Minggu (27/6/2021).

"Kami laporkan per 25 Juni ada 401 dokter yang meninggal, namun sampai siang hari ini bertambah empat orang meninggal karena COVID-19," ujarnya dalam konferensi pers secara daring.

Baca Juga: Innalillahi, Ketua IDI Tangerang Meninggal karena COVID-19

1. Sepanjang Juni ada 30 dokter meninggal

Petugas tenaga kesehatan mengangkut jenazah dengan menggunakan protokol COVID-19 ke ambulans di kawasan permukiman dago Bandung, Jawa Barat, Senin (14/6/2021). ANTARA FOTO/Novrian Arbi.

Adib menjelaskan dari angka tersebut sepanjang Juni sebanyak 30 dokter meninggal karena terpapar COVID-19.

"Memang tidak sebanyak pada Januari, tetapi diketahui kondisi saat ini perawatan atau teman-teman dokter PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) atau bidan dan lainnya, tenaga kesehatan banyak yang dirawat," ungkap dia.

2. Ribuan tenaga kesehatan terpapar COVID-19

Suasana RS Darurat COVID-19, Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat. (IDN Times/Arief Rahmat)

Di tengah berita duka ini, ribuan tenaga kesehatan atua nakes juga harus mendapatkan perawatan karena terinfeksi COVID-19.

Adib merinci di Kudus, Jawa Tengah, ada 853 nakes yang terpapar COVID-19 yang harus dirawat, Yogyakarta 231 nakes, dan Surabaya lebih 100 nakes. Kondisi ini juga terjadi di DKI Jakarta.

"Kondisi inilah yang kemudian memberikan gambaran bahwa pada upaya intervensi yang tidak bisa hanya mengandalkan hilir. Kita punya keterbatasan, kondisi yang sudah sangat mengkhawatirkan jika berlanjut menimbulkan dampak yang luar biasa," kata dia.

Baca Juga: IDI: 401 Dokter Meninggal Dunia Akibat COVID-19

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya