Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Jakarta, IDN Times - Linimasa media sosial diramaikan dengan tanda tagar Hari Buruh yang jatuh jatuh tiap 1 Mei.
Bahkan hari ini, tanda tagar #MayDay menjadi topik teratas yang banyak dicuit di Twitter. Tagar #MayDay tidak hanya digunakan di Indonesia, melainkan juga warganet mancanegara.
Baca Juga: Berawal dari Kerusuhan, Ini Sejarah 1 Mei sebagai Hari Buruh Sedunia
1. Warganet ucapkan Selamat Hari Buruh
Ucapan "Selamat Hari Buruh" dari warganet mendominasi media sosial. Selain itu, doa dan harapan para pekerja juga ditorehkan di media sosial.
Akun @unbluee misalnya, menuliskan "Panjang umur pejuang THR." Kemudian ada juga akun @ayurfn yang menulis "Happy #MayDay. Bekerja untuk hidup bukan hidup untuk bekerja. Selamat Hari Buruh."
2. Warganet menolak lupa Marsinah
Tidak hanya ucapan, warganet juga ramai mengunggah perjuangan Almarhumah Marsinah yang menjadi sosok Kartini revolusioner. Warganet menolak lupa pengorbanan Marsinah yang merupakan buruh pabrik arloji PT Catur Putra Surya (CPS) di Desa Siring. Marsinah tewas saat memimpin aksi buruh pada Mei 1993.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Akun @nde_wandi menulis di akun Twitter miliknya, "Sosok Marsinah. Marsinah, aktivis buruh diculik 5 Mei 1993, disiksa, diperkosa, dibunuh 8 Mei 1993. Rezim orba Suharto takut dengan kepemimpinannya memperjuangkan buruh. Indonesia. Semoga beliau damai di Surga. Selamat Hari Buruh."
Akun @nabilazla pun menyampaikan apresiasinya, "Marsinah buruh pabrik arloji, mengurus presisi, merakit jarum, sekrup, dan roda gigi. Waktu memang tak pernah kompromi ia sangat cermat dan pasti."
3. Warganet unggah berbagai tuntutan dan harapan
Di hari buruh ini, warganet juga mengunggah sejumlah tuntutan di media sosial, seperti menolak upah murah, menghapus outsourcing, mencabut PP nomor 78 tahun 2015.
Akun @DanAmel terlihat memberi contoh masalah upah yang kerap dialami buruh, "Semoga para buruh digaji selayaknya, dan jangan samakan mereka dengan mesin yang bekerja tanpa henti. Apalagi sampai gaji nunggak berbulan-bulan."
Baca Juga: Mengenal Said Iqbal, Pentolan Buruh Indonesia Peraih Penghargaan Dunia
