TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tagihan Listrik Hingga Rp20 Juta, Tukang Las di Malang Melongo

Selama 23 tahun tagihan listrik Teguh rata-rata Rp2,5 juta

Warga memasukan pulsa token listrik di tempat tinggalnya, di Jakarta, Selasa (1/4/2020). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Jakarta, IDN Times - Seorang tukang las di Malang, Jawa Timur, tidak menyangka mendapat tagihan listrik mencapai Rp20 juta. Padahal, selama 23 tahun menjadi pelanggan PLN, tagihan listriknya hanya sekitar Rp2 juta per bulan.

Jeritan hati pelanggan PLN bernama Teguh Wuryanto, asal Lawang, Kabupaten Malang ini viral, setelah mengadukan masalah ini ke grup pengaduan pelayanan publik Malang Raya, di Facebook, Rabu (3/6) lalu.

Apakah membengkaknya tagihan karena work from home, gak kan?

Baca Juga: Rumah Kosong Tapi Tagihan Listrik Naik? Begini Penjelasan PLN

1. Tagihan listrik Teguh maksimal Rp2 juta selama 27 tahun

Ilustrasi. Warga memasukkan pulsa token listrik di rumahnya di Kota Kediri, Jawa Timur, Minggu (5/4/2020). ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani

Dalam grup tersebut, Teguh menceritakan selama menjadi pelanggan PLN sejak 1997, dia tidak pernah menunggak pembayaran listrik, sebab usaha las milikmya tergantung dengan listrik. Jika menunggak listrik pun padam.

Menurut Teguh, rata-rata penggunaan listrik berkisar Rp985 ribu hingga Rp2,2 juta. Tergantung kondisi bengkel.

"Dan itu sudah berjalan normal sejak 1997 sampai 2019. Masalah mulai terjadi saat ada penggantian meteran baru, dari meteran manual diganti menjadi meteran digital pada Januari 2020," tulis dia.

2. Tagihan listrik mulai naik turun pada Mei April

Simulasi perhitungan tagihan listrik. Dokumentasi PLN

Mulanya, Teguh senang karena penggantian meteran digital tidak dipungut biaya. Namun, setelah diganti meteran baru ada peningkatan, meski tidak banyak.

Hingga Februari, menurut Teguh, lonjakan tagihan listrik masih wajar. Kecurigaanya mulai muncul saat Maret dan April tidak ada petugas PLN yang mencatat meteran, seperti bulan biasanya.

"Katanya rumah kami kosong gak ada orangnya, padahal selama 23 tahun gak pernah seperti itu. Tapi lagi-lagi karena tagihan listriknya yg muncul bulan Maret 2020 dan April 2020 biasa2 saja, turun dan naik dalam batas wajar (sama seperti selama ini 23 tahun)... kami tidak curiga...," beber dia dalam unggahan tersebut.

Kemudian, pada Mei 2020 ada petugas PLN yang datang dan mencatat meterannya.

3. Teguh kaget tagihan listrik membengkak hingga Rp20.158.686

(IDN Times/Helmi Shemi)

Akhir Mei, saat tagihan listrik keluar, alangkah kagetnya dia dan istrinya yang mendapat tagihan listrik hingga Rp20.158.686.

"Saya dan istri saya sampai tidak percaya, apakah kelebihan NOL nilai yang tertera itu. Biasanya selama 23 tahun tagihan kami yang selalu kurang dari Rp2,5 juta setiap bulan ini yang tertera Rp20.158.686," ungkap Teguh.

Baca Juga: Tagihan Listrik Kamu Tak Wajar? Ini Saran Kementerian BUMN 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya