TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tenang, Menkes Ungkap Stok Vaksin Cukup untuk 3 Bulan

Varian baru buat laju vaksinasi booster terus meningkat

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan paparan saat menghadiri rapat kerja bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/1/2021). Rapat tersebut membahas ketersediaan vaksin dan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan stok vaksin COVID-19 saat ini ada 6 juta dosis. Menurut Budi, stok ini cukup untuk 3 bulan ke depan.

"Jadi kalau dengan adanya stok sekitar 6 jutaan tadi, kira-kira stok vaksin yang ada masih bisa bertahan untuk 90-100 hari atau sampai 3 bulan ke depan, sesuai dengan laju vaksinasi yang ada di November," beber Budi dalam Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR RI, Selasa (8/11/2022).

Baca Juga: 10 Juta Vaksin Covid Buatan Dalam Negeri Siap Disuntik ke Masyarakat

1. Varian baru buat laju vaksinasi naik

Vaksin booster mulai disuntikkan kepada warga (IDN Times/Herka Yanis)

Budi mengatakan saat ini masih ada 6.069.563 juta dosis vaksin yang terdiri dari vaksin Janssen sebesar 348.815 dosis, vaksin Pfizer 5,50 juta dosis, vaksin Sinopharm 15.808 dosis, dan vaksin Zifivax 200.000 dosis di pusat maupun di daerah. Sementara, laju vaksinasi COVID-19 mencapai 62.000 suntikan per hari.

"Laju vaksinasinya kita November ini agak naik, tadinya laju vaksinasi 34.000 per hari, sekarang adanya varian baru boosternya jadi lebih tinggi pemanfaatannya naik ke 62.000 vaksinasi per hari," kata Menkes.

Baca Juga: Sah! BPOM Izinkan Penggunaan Vaksin Inavac atau Vaksin Merah Putih

2. Kemenkes setop penerimaan vaksin donasi

Pemerintah kembali menambah ketersediaan vaksin di Tanah Air dengan mendatangkan 680.100 dosis vaksin AstraZeneca yang mendarat pada Kamis (4/11/2021). (Dok. Kominfo)

Budi mengatakan, berkaca dari pengalaman sebelumnya, ternyata banyak vaksin donasi yang expired, sehingga Kemenkes mengambil keputusan menghentikan penerimaan vaksin donasi di pertengahan tahun.

"Rencana Oktober sudah bisa produksi (vaksin) bisa sehingga kita bisa gunakan, bukan vaksin impor. Tetapi ada sedikit kemunduran kesiapan vaksin dalam negeri, mungkin baru November kita bisa gunakan," katanya.

"Sehingga untuk mengganjal rencana awal yang tadinya vaksin dalam negeri tersedia di bulan Oktober, kita mendatangkan lagi tidak perlu bayar dari luar negeri sebanyak 5 juta dosis dan sudah didistribusikan di akhir seluruh daerah," imbuhnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya