TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Teroris Huni Blok Khusus Agar Tidak Sebarkan Paham Radikal di Penjara

Petugas lapas pun pernah terpapar radikal

IDN Times / Dini suciatiningrum

Jakarta, IDN Times - Kepala Lapas Kelas I Cipinang Hendra Eka Putra mengatakan narapidana teroris membutuhkan penanganan khusus dibandingkan dengan narapidana lain.

"Jika disamakan dengan napi lain maka mereka (napi teroris) akan mudah menyebarkan bibit-bibit radikalisme pada napi lain," ungkapnya kepada IDN Times di Jakarta, Senin (14/10).

1. 69 napi teroris tempati blok khusus

IDN Times/ Dini suciatiningrum

Dia menerangkan saat ini lapas Cipinang dihuni 4.127 orang dan 69 di antara merupakan napi teroris. Dalam lapas mempunyai sekitar 360 kamar yang terbagi menjadi 4 tipe. Ada tipe 7, tipe 5, dan tipe 3, dan tipe khusus.

"Teroris menempati blok khusus," ungkapnya.

Pantauan IDN Times, bentuk bangunan tipe khusus tidak ada beda dengan tipe lain. Bangunan berlantai tiga dikelilingi jeruji pagar kawat harmonika dengan tinggi sekitar 6 meter. Tampak pula kawat berduri yang melingkar di atasnya.

Gedung tersebut nampak sepi, tidak ada penghuni hanya ada beberapa baju yang dijemur.

"Kalau mau wawancara gak bisa soalnya mereka gak mau ketemu wanita," imbuh Hendra.

Baca Juga: Lapas di DKI Jakarta Overkapasitas 212 Persen

2. Blok khusus untuk menghindari sebaran paham radikal

Dok.Istimewa

Pemisahan napi tersebut menurut Hendra agar narapidana teroris tidak bisa menanamkan paham radikalisme pada narapidana lain, terlebih dalam kondisi dalam lapas yang penuh sesak dan psikologi narapidana lain yang kemungkinan mudah menerima paham baru.

"Terlebih lagi sini narapidana campur kasusnya ada yang maling ayam, motor, narkotika nah biasanya masyarakat yang ekonomi lemah rentan menerima paham radikal," ungkapnya.

3. Pegawai lapas pun pernah terpapar radikal

IDN Times/Aan Pranata

Untuk penjagaan dan aktivitas napi teroris juga berbeda. Hendra mengatakan aktivitas napi hanya sebatas lingkungan di blok khusus sehingga mereka tidak berbaur dengan napi lain.

"Jika ada kunjungan keluarga mereka juga mendapatkan pengawalan khusus," katanya.

Selain itu, petugas lapas yang berada di blok khusus tiap hari dirolling untuk menghindari terpapar paham radikal.

"Dulu pernah ada pegawai lapas yang terpapar radikal tapi sudah dipecat, nah makanya harus rajin dirolling," terangnya.

Baca Juga: Lapas Overkapasitas Jadi Pemicu Narapidana Terpikat Sesama Jenis

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya