TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tips Cegah Penularan COVID-19 di dalam Ruangan Ala Dokter Reisa

Tetap jaga jarak dan pakai masker meski di dalam ruangan

Ilustrasi WFO (IDN Times/Besse Fadhilah)

Jakarta, IDN Times - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan sejumlah ahli dunia mengakui virus corona atau COVID-19 bisa menular lewat udara. Meski demikian, 
penelitian karakteristik virus SARS-CoV-2 masih terus dilakukan oleh para ahli.

Untuk menghindari kemungkinan penularan COVID-19 di dalam ruangan tertutup, anggota Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 dr Reisa Broto Asmoro memberikan sejumlah tips. Apa saja?

"Setiap individu perlu tetap waspada dan siap siaga untuk mengantisipasi potensi penularan, khususnya terkait peredaran udara di ruang tertutup berpendingin atau air conditioner," ujar Reisa dikutip dari laman covid.go.id, Rabu (15/7/2020).

Baca Juga: 4 Fakta Penularan COVID-19 Melalui Udara, Ruangan AC Berisiko Tinggi

1. Lima hal penting yang harus diperhatikan dalam ruangan tertutup

Ilustrasi Rapat di Era New Normal (IDN Times/Aldila Muharma)

Reisa membeberkan lima hal penting yang harus diperhatikan untuk cegah penularan virus corona di ruangan tertutup:

1. Perhatikan ventilasi atau sirkulasi udara dalam ruangan, pastikan untuk mendapatkan sinar matahari.

2. Selalu jaga jarak di dalam ruangan dan hindari ruangan yang terlalu banyak orang. Meski dalam ruangan, selalu memakai masker.

3. Hindari memegang permukaan benda yang kotor yang digunakan bersama dengan orang lain. Segera mencuci tangan atau gunakan hand sanitizer, bila terlanjur memegang permukaan benda tersebut.

4. Jangan menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang terkontaminasi. Ingat, mata pun memiliki saluran langsung menuju ke saluran pernapasan. Artinya, mata bisa menjadi jalur masuknya virus SARS CoV-2 penyebab COVID-19.

5. Rutin membersihkan permukaan-permukaan benda yang ada di sekitar ruangan dengan cairan disinfektan secara teratur. 

2. Transmisi atau penularan COVID-19 terjadi terutama melalui percikan droplet

Ilustrasi masker (ANTARA FOTO/REUTERS/Jose Cabezas)

Reisa menyampaikan, masyarakat harus paham bagaimana, kapan, dan dalam situasi apa penyebaran virus SARS CoV-2 terjadi antar manusia.

Dia menerangkan, dalam pernyataan resmi WHO pada 9 Juli 2020 dikatakan bahwa transmisi atau penularan SARS CoV-2 terjadi terutama melalui percikan atau buliran air liur atau droplet, baik secara langsung atau tidak langsung ataupun kontak dekat. 

"Dalam suatu penelitian, transmisi lewat udara dapat terjadi pada prosedur yang menimbulkan aerosol seperti di fasilitas kesehatan, seperti melalui bronkoskopi, intubasi trakea, pemberian tekanan pada dada saat resusitasi jantung, dan kegiatan serupa lainnya," imbuh dia. 

3. Penularan melalui udara disebabkan oleh aerosol yang menyebar

IDN Times/Debbie Sutrisno

Reisa melanjutkan, percikan air liur atau droplet keluar ketika seseorang batuk, bersin, berbicara, atau bahkan bernyanyi.

WHO mendefinisikan penularan melalui udara sebagai penyebaran agen penular yang disebabkan oleh penyebaran aerosol, yang melayang di udara dalam jarak dan waktu yang lama. 

Baca Juga: EIjkman Sebut Sudah Ada Bukti Virus COVID-19 Menular Lewat Airborne

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya