Vaksin COVID-19 Diragukan, YLKI: Komunikasi Pemerintah Berantakan
Pemerintah dinilai tak serius tangani pandemik sejak awal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi memaparkan, sampai saat ini masih banyak masyarakat yang tidak percaya keamanan vaksin, bahkan adanya COVID-19.
Tulus menilai, tingginya ketidakpercayaan masyarakat karena sejak awal pandemik, komunikasi pemerintah sudah berantakan. Artinya, kata dia, banyak pernyataan antar pejabat yang berbeda, serta kurangnya keseriusan pemerintah menangani wabah sejak muncul kasus COVID-19 di tanah air.
"Komunikasi publik berantakan, dan pemerintah terjebak antara kepentingan ekonomi dan sektor kesehatan, saat itu Pak Presiden Jokowi cenderung kepada sektor ekonomi, bukan sektor kesehatan. Hal ini membuat kita kehilangan tiga bulan golden moment, sehingga ekonomi tidak tercapai, pandemik semakin eskalasi," ujar Tulus dalam Media Grup News Summit 2021, yang dipantau daring, Rabu (27/1/2021).
Baca Juga: Satgas COVID-19: Masih Banyak yang Tidak Percaya COVID-19
1. Hoak tentang vaksin dan COVID-19 juga berseliweran
Selain itu, lanjut Tulus, hantaman hoax kesehatan tentang vaksin dan COVID-19 banyak beredar di media sosial. Walhasil, hal itu memengaruhi opini publik.
"Hoaks-hoaks ini sampai sekarang masih berseliweran, sehingga mempengaruhi kepercayaan masyarakat," kata Tulus.
Baca Juga: Minta Masyarakat Percaya Vaksin, Majelis Ulama Aceh: Tak Perlu Sanksi