Varian Deltacron Lebih Mematikan? Begini Penjelasan Ketua Satgas IDI
Varian Deltracron tetap harus diwaspadai!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sejumlah ilmuwan telah mengonfirmasi keberadaan varian baru COVID-19, yang menggabungkan mutasi antara varian Omicron dan Delta dengan kasus yang dilaporkan di beberapa negara Eropa yang dijuluki "Deltacron".
Varian ini dikonfirmasi melalui pengurutan genom yang dilakukan para ilmuwan di IHU Mediterranee Infection di Maseille, Prancis. Varian itu telah terdeteksi di beberapa wilayah Prancis. Lalu, apakah Deltacron lebih mematikan dari Omicron?
Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zubairi Djoerban, mengatakan Deltacron mungkin tidak berbahaya dibanding Omicron, namun ini juga belum bisa dipastikan.
"Apakah Deltacron lebih menular dan mematikan? Mungkin sekali tidak berbahaya ketimbang varian Omicron. Belum bisa dipastikan. Karena jumlah kasusnya masih amat sedikit," kata Zubairi dalam akun Twitter @ProfesorZubairi, Senin (14/3/2022).
Baca Juga: Varian Deltacron Disebut Hasil dari Kesalahan Penelitian
1. Deltacron muncul saat terinfeksi dengan varian Delta serta Omicron
Lebih lanjut, Zubairi menjelaskan, Deltacron merupakan varian COVID-19 yang terdiri dari elemen Delta dan Omicron. Artinya, varian ini mengandung gen dari kedua varian itu yang membuatnya menjadi virus rekombinan.
"Deltacron muncul saat seseorang terinfeksi dengan dua varian Delta serta Omicron, dan sel mereka kemudian berreplikasi bersama," ujarnya.
Baca Juga: Kemenkes Tangkal Varian Deltacron dengan Percepatan Vaksinasi