TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Waspada, BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi Hingga 4 Meter

Masyarakat di pesisir diimbau waspada

Ilustrasi gelombang tinggi (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Jakarta, IDN Times - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Selatan Jawa, pada 19 sampai 21 Mei 2022. Hal ini disebabkan perubahan pola angin.

BMKG menyebut pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Timur sampai Selatan dengan kecepatan angin berkisar 5 sampai 20 knot.

"Sedangkan di wilayah Indonesia bagian Selatan dominan bergerak dari Timur sampai Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5 sampai 25 knot," tulis keterangan resmi BMKG, Rabu (18/5/2022). 

Baca Juga: Ngerasa Gerah Belakangan Ini? BMKG Ungkap Penyebabnya

Baca Juga: Kenapa Suhu Indonesia Tambah Panas, BMKG Minta Jangan Kaitkan Ini

1. Kecepatan angin meningkatkan gelombang setinggi 2,50 meter

Ilustrasi pencemaran laut. (ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah)

BMKG mengungkapkan, kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan utara Aceh, Selat Makassar bagian selatan, perairan selatan Bali - Nusa Tenggara Barat, perairan selatan Kupang - Rote, Laut Banda, dan Laut Arafuru.

"Kondisi tersebut menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25 sampai 2,50 meter di sejumlah wilayah perairan," imbuhnya.

2. Gelombang sampai 4 meter berpotensi terjadi di sejumlah perairan

Ilustrasi gelombang tinggi (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)

Sedangkan pada gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2,50 - 4,0 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Kepulauan Enggano - Lampung, Samudra Hindia Barat Aceh - Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten - Nusa Tenggara Barat Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, Samudra Hindia Selatan Banten - Sumba.

"Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran," imbuh BMKG.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya