Waspada Warga Bogor, Klaster Keluarga Jadi Kasus COVID-19 Tertinggi!
Survei juga menyebut 8 persen warga Bogor jarang cuci tangan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Wali Kota Bogor Bima Arya mengungkapkan data bahwa klaster keluarga menempati peringkat utama di Kota Bogor. Bima mengatakan, berdasarkan data, ada 277 keluarga di Kota Hujan dengan 170 di antaranya merupakan kasus aktif COVID-19.
"Sebagian besar kasus terpapar dari anggota keluarga yang keluar rumah ke luar kota atau pun ke tempat kerja," ungkap Bima dalam acara "Kampanye Nasional dan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia", secara daring, Kamis (14/10/2020).
Baca Juga: Bima Arya Tekankan Perlunya Edukasi Masyarakat Sebelum PSBB Total
1. Pemkot Bogor gandeng Lapor COVID-19 untuk survei
Bima menambahkan Pemerintah Kota Bogor telah menggandeng Nanyang Technological University dan Lapor COVID-19 untuk melakukan survei warga tentang komitmen menjaga protokol kesehatan.
"Hasilnya menarik ya. Ternyata warga itu paling susah jaga jarak. Paling mengaku sering pakai masker. Di tengah-tengahnya baru cuci tangan," imbuhnya.
Baca Juga: Bima Arya: Mayoritas Warga Bogor Gak Paham Apa Itu COVID-19
Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3 M : Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir. Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. Menjalankan gaya hidup 3 M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times