TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Daftar Partai yang Diduga Meminta Mahar untuk Pilkada

Benarkah partai meminta mahar ke calon yang diusung?

Sumber gambar: joetrizilo.wordpress.com

Jakarta, IDN Times - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) baru akan digelar pada Juni 2018 mendatang, namun panasnya persaingan sudah mulai terasa. Salah satu isu yang membuat jagat perpolitikan memanas dalam sepekan terakhir ini adalah isu mahar politik. 

Sejumlah partai politik dikabarkan diduga meminta mahar kepada pasangan calon yang akan mereka usung dalam Pilkada serentak 2018. Berikut partai-partai politik yang dikabarkan diduga meminta mahar dari calon yang akan mereka usung dalam Pilkada serentak 2018:

Baca juga: Setelah Panggil La Nyalla, Bawaslu Akan Minta Keterangan ke Prabowo Subianto

1. Partai Gerindra disebut meminta Rp 40 miliar kepada La Nyalla

pssi.org

Isu ini mulai bergulir ketika Mantan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur La Nyalla Mattalitti mengatakan dirinya dimintai uang sebesar Rp 40 miliar oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto jika ingin maju sebagai gubernur dalam Pilkada Jatim.

Merasa maharnya kelewat besar, La Nyalla kemudian batal mencalonkan dirinya. Gerindra sendiri membantah meminta uang sebesar Rp 40 miliar sebagai syarat pencalonan.

"Tidak benar kami memalak La Nyalla untuk diusung Gerindra di Pilgub Jawa Timur," kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arief Poyuono.

Saat ini kasus tersebut tengah ditangani Badan Pengawas Pemilu. La Nyalla sendiri dipanggil untuk dimintai keterangan.

2. PKS diduga meminta mahar kepada bakal calon Wali Kota Cirebon

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) disebut-sebut meminta mahar kepada Brigjen Siswandi-Euis Fetty Fatayati dalam Pemilihan Wali Kota Cirebon, Jawa Barat.

Siswandi tidak menyebut berapa persinya jumlah mahar yang diminta PKS, ia hanya menyebut miliaran. Akibat permintaan mahar ini, Brigjen Siswandi dan Euis pun batal maju Pilkada. 

"Pembicaraan sudah mengarah kepada mahar dan menyebut angka naik turun sampai pada malam itu (batas akhir pencalonan) naiknya lima kali lipat," kata Siswandi seperti dikutip dari Antara.

Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah PKS Jawa Barat Abdul Hadi Wijaya membantah kabar yang menyebutkan partainya meminta mahar kepada Siswandi. 

"Pemberitaan terkait adanya persyaratan materiil dari PKS kepada Bapak Siswandi tidak benar," kata Abdul.

Baca juga: 27 DPD Beberkan 3 'Dosa' OSO Selama Memimpin Partai Hanura

 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya