TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kemenkes Pantau Perkembangan Varian Deltacron, Sudah Masuk Indonesia?

Deltacron merupakan gabungan mutasi Delta dan Omicron

Pasien COVID-19 tiba untuk menjalani isolasi di Hotel Singgah COVID-19, Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (11/2/2022) (ANTARA FOTO/Fauzan)

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pemerintah terus memantau perkembangan varian Deltacron yang telah terdeteksi di beberapa negara di Eropa. Deltacron merupakan gabungan mutasi Delta dan Omicron.

"Ini masih dimonitor perkembangannya. Karena belum ada bukti terkait peningkatan penularan, keparahan dan lainnya," kata Siti Nadia Tarmizi dikutip dari ANTARA, Minggu (13/3/2022).

Baca Juga: Varian Deltacron Disebut Hasil dari Kesalahan Penelitian

1. Pemerintah terus mendorong percepatan vaksinasi COVID-19

ilustrasi vaksinasi COVID-19 (IDN Times/Herka Yanis).

Nadia memastikan bahwa pemerintah terus melakukan pemantauan perkembangan dan mendorong percepatan vaksinasi COVID-19.

"Ya artinya menghadapi apapun juga potensi penularan, percepatan vaksinasi booster dan primer harus disegerakan," ujar Nadia, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes.

2. Beberapa negara Eropa laporkan temuan varian Deltacron

Sejumlah tenaga kesehatan merawat pasien positif COVID-19 di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC), Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Rabu (5/5/2021). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat.

Sebelumnya, para ilmuwan telah mengonfirmasi keberadaan varian COVID-19 baru yang menggabungkan mutasi dari varian Omicron dan Delta dengan kasus yang dilaporkan di beberapa negara Eropa.

Varian itu, yang dijuluki "Deltacron," dikonfirmasi melalui pengurutan genom yang dilakukan para ilmuwan di IHU Mediterranee Infection di Maseille, Prancis. Varian itu telah terdeteksi di beberapa wilayah Prancis.

Kasus varian Deltacron juga ditemukan di Denmark dan Belanda, menurut database internasional Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID).

Baca Juga: Kemenkes: 265 Pasien Balita Meninggal Selama Gelombang Omicron di RI

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya