TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pandu Riono: Bukan Cuma Denda, Rizieq Harus Diajak Ikut Kampanye 3M

Rizieq Shihab bertanggung jawab atas keselamatan umatnya

Rizieq Shihab beserta keluarga tiba di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (10/11/2020). HRS beserta keluarga kembali ke tanah air setelah berada di Arab Saudi selama tiga tahun. (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Jakarta, IDN Times - Epidemiolog Pandu Riono menyoroti pelanggaran aturan protokol kesehatan COVID-19 yang dilakukan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab. Menurut Pandu, sanksi administratif berupa denda maksimal sebesar Rp50 juta yang dijatuhkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kepada Rizieq tidak cukup.

Ia mengatakan, Rizieq harus ikut bertanggung jawab menjaga keselamatan umat dalam setiap dakwah yang dilakukannya.

"Bukan hanya denda, tapi penjelasan regulasi yang berlaku, agar tidak terulang lagi. Yang penting tidak terjadi lagi, karena denda bersifat progresif. Juga ajak pak HRS ikut mengkampanye 3M pada setiap kegiatan dakwahnya, bagian tanggungjawab bersama utk keselamatan umat," ujar juru wabah ini dalam akun Twitternya, Minggu (15/11/2020).

Baca Juga: Langgar Protokol Kesehatan, Rizieq Shihab Didenda Rp50 Juta

1. Masyarakat abai protokol 3M karena tidak ada keteladanan tokoh masyarakat dan pejabat publik

Epidemiolog Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono dalam diskusi daring bertajuk Proyeksi Kasus COVID-19 dan Evaluasi PSBB Jumat (23/10/2020) (Tangkapan layar/YouTube KGM Bappenas)

Pandu mengatakan, alasan di balik masyarakat Indonesia cenderung tidak peduli terhadap 3M atau Menggunakan Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak untuk memutus mata rantai penularan COVID-19, adalah karena tidak ada keteladanan tokoh masyarakat dan pejabat publik.

Ia pun menyayangkan pemerintah lebih gencar membahas soal vaksin COVID-19 dibanding sosialisasi 3M.

"Fakta indikasikan masyarakat cenderung tidak peduli terhadap 3M, abai pakai masker, jaga jarak. Kenapa? Tidak ada keteladanan tokoh masyarakat & pejabat publik. Beda antara regulasi & fakta yg ada. Kepercayaan publik bisa hilang. Komunikasi vaksin lebih dominan dibandingkan 3M," cuit Pandu.

2. Pemerintah diminta tidak izinkan acara yang menimbulkan kerumunan masif

Simpatisan menyambut kedatangan pimpinan FPI Rizieq Shihab di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa (10/11/2020) (IDN Times/Maya Aulia Aprilianti)

Dalam cuitan selanjutnya, Pandu juga mengingatkan masyarakat agar tetap waspada karena semua wilayah Indonesia hingga saat ini masih rentan penularan COVID-19. Maka dari itu, pemerintah dinilai perlu lebih tegas lagi dalam memproses izin membuat kerumunan selama pandemik COVID-19 masih melanda tanah air.

"Waspada, semua wilayah Indonesia itu merah. Jangan diijinkan membuat kerumunan masif di semua wilayah Indonesia. Banyak kegiatan yg potensial membuat merah menjadi lebih merah, pilkada, liburan panjang akhir tahun, serta kegiatan lain yg perlu diantisipasi agar bisa dicegah," cuitnya.

Baca Juga: Komentari Ceramah Rizieq Shihab, Bintang Emon Trending Topic Lagi

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya