TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Penyebaran Omicron di Jakarta Dinilai Masih Terkendali Dibanding Delta

BOR dan tingkat kematian di DKI lebih rendah dibanding Delta

Pasien COVID-19 tiba untuk menjalani isolasi di Hotel Singgah COVID-19, Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (11/2/2022) (ANTARA FOTO/Fauzan)

Jakarta, IDN Times - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji menyebut penyebaran COVID-19 varian Omicron di Ibu Kota saat ini masih terkendali dibandingkan gelombang varian Delta pada pertengahan 2021 lalu.

"Jadi kami selalu memantau, dan bekerja sama dengan berbagai pihak, setelah diselidiki dan dievaluasi ternyata kondisinya tidak mengkhawatirkan, semuanya masih terkendali tidak seperti waktu kasus Delta," kata Isnawa di Jakarta, dikutip dari ANTARA, Selasa (15/2/2022).

Baca Juga: Kabar Baik! BOR Rumah Sakit di DKI Jakarta Turun Tipis

1. BOR dan tingkat kematian akibat penyebaran Omicron lebih rendah dari Delta

Peningkatan kasus COVID-19 memberikan dampak terhadap jumlah keterisian tempat tidur di rumah sakit (Bed Occupancy Rate) maupun ICU di RSUD Depok yang mencapai lima kali lipat dari bulan lalu sehingga dilakukan penambahan ruangan dan tempat tidur untuk antisipasi lonjakan kasus positif COVID-19 (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha)

Menurut Isnawa, hal itu terlihat dari hasil evaluasi yang disampaikan pihak Pemprov DKI Jakarta dalam rapat bersama Ketua Satgas COVID-19 Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan, di mana Jakarta telah mencapai puncak kasus COVID-19, namun tingkat keterisian tempat tidur dan tingkat kematiannya juga kecil.

"Ya setiap hari kita memantau pergerakan data yang masuk. Ada yang sembuh, keluar (isolasi) gitu. tapi Alhamdulillah kan Omicron ini nggak seperti Delta. Jadi terlihat pada data saat saya mendampingi Bapak Gubernur dalam Zoom meeting dengan Menko Marvest misalnya, itu dievaluasi memang Jakarta kan kemarin informasinya sudah mencapai puncaknya ya, ternyata BOR-nya juga kecil, tingkat kematian juga kecil," ucapnya.

2. Berharap badai Omicron melandai pada dua sampai empat pekan ke depan

ilustrasi varian baru COVID-19, Omicron (IDN Times/Aditya Pratama)

Isnawa juga berharap kasus COVID-19 di DKI Jakarta terus melandai dalam kurun dua hingga empat pekan ke depan, menyusul sinyal yang diberikan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bahwa Jakarta telah melewati titik puncak Omicron.

"Semoga apa yang disampaikan oleh Menkes khususnya bahwa sekarang Omicron sudah mulai melandai. Kami harapkan dalam dua pekan atau satu bulan Omicron bisa langsung melandai," ujar Isnawa.

Baca Juga: 30 Persen Nakes di Jakarta Positif COVID-19, Wagub: Tak Ada Masalah

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya