TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

SBY Soroti 100 Juta Orang Miskin di RI, Ini Fakta dari BPS

Benarkah ada 100 juta orang miskin di Indonesia?

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebut ada sekitar 100 juta orang yang masuk dalam kategori miskin. Jumlah orang miskin itu menjadi persoalan yang harus dijadikan prioritas bagi Presiden RI berikutnya.

"Itu prioritas bagi pemimpin yang akan datang untuk mengatasinya secepat-cepatnya. Mereka sulit mendapat pekerjaan, pendapatan pas-pasan, daya beli lemah akibat harga naik," kata SBY di Jalan Kertanegara IV, Jakarta, Senin (30/7).

SBY pun mengatakan, APBN harus diutamakan untuk mengatasi kesulitan, bukan yang lain. 

Benarkah apa yang dikatakan SBY soal 100 juta orang Indonesia masuk dalam kategori miskin? Berikut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) untuk menjelaskan fakta kemiskinan sesuangguhnya di Indonesia.

Baca Juga: Ini Kronologi Penolakan Neno Warisman di Batam

1. BPS sebut jumlah orang miskin di Indonesia menurun

Badan Pusat Statistik

Berdasarkan data BPS, pada periode Maret 2018 jumlah orang miskin di Indonesia tercatat 25,95 juta. Jumlah ini menurun 633 ribu orang dari posisi September 2017 yang sebanyak 26,58 juta.

BPS menyebutkan, jumlah orang miskin di Indonesia sudah berada di posisi single digit. Karena turun 0,30% dibanding September. Pada Maret 2018 posisi persentase kemiskinan tercatat 9,82% lebih rendah dibanding sebelumnya 10,12%.

Namun, angka kemiskinan antara kota dan desa sangat tinggi sekali. Angka kemiskinan di desa 13,20% atau hampir dua kali lipat dibandingkan dengan kota yang sebesar 7,02%.

Baca Juga: Seberapa Bahagia Hidupmu? Cek dengan Indikator BPS Ini

2. Faktor penurunan kemiskinan

Antara FOTO/Ahmad Subaidi

BPS menyampaikan penurunan angka kemiskinan per Maret 2018 dikarenakan beberapa faktor, seperti inflasi umum periode September 2017-Maret 2018 sebesar 1,92%, rata-rata pengeluaran perkapita/bulan untuk rumah tangga yang berada di 40% lapisan terbawah selama periode itu tumbuh 3,06%.

Selanjutnya, bansos dari pemerintah tumbuh 87,6% di kuartal I-2018, selanjutnya adalah program beras rastra dan bantuan pangan non tunai yang tersalurkan sesuai jadwal.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya