Sri Mulyani Ungkap Alasan Jokowi Tak Ajukan APBN Perubahan 2018
Pemerintah klaim penerimaan pajak naik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko Widodo telah memutuskan untuk menjaga APBN 2018 dengan defisit lebih rendah dari yang direncanakan sebelumnya 2,19 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) menjadi 2,12 persen. Presiden juga menyatakan tidak akan mengajukan APBN perubahan 2018.
Hal itu diungkapkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani saat konferensi pers usai Rapat Terbatas yang membahas realisasi dan prognosis pelaksanaan APBN 2018 di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (9/7).
"Dari sisi outlook sekarang ini, kami memperkirakan APBN 2018 akan menjadi defisitnya 2,12 persen dari PDB atau dalam hal ini Rp314 triliun lebih kecil dari tadinya yang diperkirakan Rp325 triliun," kata kata Sri Mulyani seperti dikutip dari Kantor Berita Antara, Selasa (10/7).
1. Presiden Jokowi tak akan ajukan APBN perubahan 2018
Sri Mulyani mengungkapkan, Presiden Joko Widodo saat memimpin Rapat Terbatas telah menyampaikan bahwa pemerintah tidak akan melakukan pengajuan APBN perubahan 2018.
"Dan laporan ini akan saya sampaikan pada dewan (DPR) untuk dibahas pada minggu depan," kata Sri Mulyani.
Menkeu menjelaskan, pembahasan APBN 2018 antara pemerintah dan DPR ini pada 13 Juli 2018 sesuai dengan siklus Anggaran Penerimaan dan belanja Negara. Presiden menyatakan tidak adanya APBN Perubahan pada tahun ini karena postur APBN cukup baik dan tidak mengalami deviasi yang besar dari sisi jumlah penerimaan negara dan jumlah belanja negara serta defisitnya lebih kecil yang direncanakan.