TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Emil: Melalui Sadesha, Desa di Jabar Mesti Punya Penghafal Al-Qur'an

Ridwan Kamil katakan itu saat melepas 1.500 hafiz & hafizah

IDN Times/Pemprov Jabar

Kota Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melepas 1.500 hafiz dan hafizah yang akan diutus ke 1.500 desa di 27 kabupaten/kota se-Jabar.

Para penghafal Al-Qur'an dari program Satu Desa Satu Hafiz (Sadesha) ini mengemban tugas untuk melatih warga desa menjadi penghafal Al-Qur'an. Pelepasan ditandai penyematan rompi oleh gubernur kepada perwakilan hafiz di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (5/12).

Ridwan Kamil mengatakan, Pemerintah Daerah Provinsi Jabar terus berupaya mencapai terwujudnya satu hafiz di total 5.312 desa yang ada. Targetnya, semua desa di Jabar memiliki minimal satu hafiz/hafizah pada 2023.

“Melalui program Sadesha ini, tahun 2023 nanti tidak boleh ada desa di Jabar yang tidak punya penghafal Al-Qur'an,” ujar Emil--sapaan akrab Ridwan Kamil.

1. Tujuan program Sadesha juga untuk memberantas buta huruf Al-Qur'an di Jabar

IDN Times/Pemprov Jabar

Emil mengatakan, selain mencetak penghafal Al-Qur'an di desa, para hafiz/hafizah ini juga diberikan tugas untuk memberikan pemahaman tentang Al-Qur'an yang komprehensif, pemahaman agama, dan menangkal paham radikalisme. 

"Tujuan program Sadesha ini juga untuk memberantas buta huruf Al-Qur'an di Jabar. Ini baru ada pertama kalinya di Indonesia," kata Emil.

Program Sadesha juga sejalan dengan visi pemerintah pusat untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Menurut Emil, peningkatan kualitas SDM tak hanya mengenai teknologi dan pendidikan, tapi juga keagamaan perlu ditingkatkan.

2. Berbagai program keumatan di Jabar berupaya menciptakan Jabar Juara Lahir dan Batin

IDN Times/Pemprov Jabar

Sementara itu, dalam visi Pemda Provinsi Jabar, program Sadesha bersama tujuh program keumatan lainnya, yakni Magrib Mengaji, Subuh Berjemaah Keliling, Zakat Digital, One Pesantren One Product (OPOP), English for Ulama, Dakwah Digital, serta Perda Pesantren, berupaya menciptakan Jabar Juara Lahir dan Batin.

"Sesuai visi misi kami, Jabar Juara Lahir dan Batin, tak hanya pembangunan fisik yang kita kejar, tapi masyarakat Jabar juga harus religius," tutur Emil.

Acara pelepasan 1.500 hafiz/hafizah ini pun dicatat Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai sebagai 'Pengutusan Hafiz ke Desa Terbanyak'. Piagam penghargaan MURI nomor 9342/R.MURI/XII/2019 ini diserahkan langsung kepada gubernur oleh perwakilan MURI.

Ada juga rekor MURI lainnya yaitu pemecahan khataman Al-Quran selama 250 kali dalam 2 jam oleh 1.500 hafiz/hafizah yang dilakukan sebelum acara pelepasan.

Adapun 1.500 hafiz/hafizah ini diseleksi terlebih dahulu oleh Jam’iyyatul Qurrra wal-Huffazh (JQH), sebuah organisasi para pembaca dan penghafal Al-Qur'an di bawah naungan Nahdlatul Ulama yang diberikan wewenang oleh Pemda Provinsi Jabar.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya