COP 25 UNFCCC Kupas Topik Kesetaraan Gender dan Perubahan Iklim
Perempuan hadapi risiko lebih tinggi dampak krisis iklim
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Madrid, IDN Times – Pembahasan mengenai gender turut dibahas dalam Conference of the Party (COP) 25 UNFCCC. Perempuan umumnya menghadapi risiko lebih tinggi dari dampak krisis iklim, khususnya situasi kemiskinan. Hal ini menjadi benang merah dari diskusi Agenda 'Gender and Climate Change' pada Kamis, (5/12). Diskusi yang difasilitasi Uni Eropa, menghadirkan Jorge Pinto dari Uganda dan Winifred Masiko dari Europian Union (EU) untuk membahas Program Kerja Lima dan Rencana Aksi Gender.
1. Indonesia telah mengimplementasikan kesetaraan gender pada berbagai sektor, termasuk proses UNFCCC
Pada diskusi ini, terungkap jika ternyata sebagian besar delegasi negara-negara pihak masih fokus pada bagaimana meningkatkan jumlah peserta perempuan di dalam proses internal UNFCCC. Hal ini berlawanan dengan Indonesia, isu gender bukanlah isu utama Indonesia karena tidak ada kendala bagi peserta perempuan untuk aktif dalam proses UNFCCC. Posisi Indonesia dalam hal ini sangat maju. Indonesia telah mengimplementasikan kesetaraan gender pada berbagai sektor.