TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sharing Penguatan Ketahanan Pangan, Selandia Baru Beberkan Kunci Kesuksesannya

Pemerintah Selandia Baru beri perhatian besar di sektor pertanian

Shutterstock/raditya

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pertanian selalu berupaya melakukan berbagai strategi penguatan pangan, terlebih di saat pandemik COVID-19 masih berlangsung di Tanah Air. Salah satunya yaitu menyelenggarakan The 2nd International Webinar: The Indonesia New Zealand Partnership: Definung A Strategy for Indonesia Resilience and Recovery to Covid-19 Through Agriculture and Horticulture, Jumat (19/6).

Acara tersebut dimeriahkan Guru Besar dari Universitas Massey, Selandia Baru, yatu Julian Heyes dan Janet Reid. Hadir pula Duta Besar Indonesia di Selandia Baru, Samoa, dan Tonga, yaitu Tantowi Yahya. Juga perwakilan dari Kementerian Perindustrian Selandia Baru, yaitu Jack Lee. 

Seperti diketahui, Selandia Baru banyak mendapat pujian dalam menangani pandemik COVID-19. Julian Heyes dan Jabet Reid mengungkapkan, beberapa hal yang menjadi kunci kesuksesan Selandia Baru ialah perhatian pemerintah yang cukup besar terhadap pertanian di Selandia Baru, utamanya untuk komoditas lokal.

1. Petani di Selandia Baru tidak mengalami kesulitan memasarkan produk pertanian

fajaronline.co.id

Pemerintah Selandia Baru mempersiapkan aturan penyediaan stok pangan di tengah pandemik COVID-19 dengan meningkatkan mobilisasi logistik pangan serta memperpendek rantai distribusi logistik pangan.

Dengan demikian, petani di Selandia Baru tidak mengalami kesulitan dalam memasarkan produk pertanian.

Di sisi lain, masyarakat Selandia Baru pun mengalami kemudahan mencukupi kebutuhan pangan mereka, terjadi juga kolaborasi yang harmonis antarpengambil kebijakan (pemerintah dan parlemen), media massa, kelompok industri utama industri pangan, serta kelompok masyarakat.

2. Selandia Baru saat ini fokus pada pengembangan industri pertanian

IDN Times/Kementan

Selain itu, Kementerian Perindustrian Selandia Baru, Jack Lee, menambahkan bahwa dalam sistem pertanian Selandia Baru yang bersifat keluarga, pertanian dijalankan secara maju, mandiri, dan modern.

Hasil produk pertanian diekspor ke luar negeri melalui kerja sama dengan 23 anggota WTO (Word Trade Organization), seperti Australia, Brunei Darussalam, Kanada, Chili, dan Laos.

Selandia Baru saat ini pun fokus pada pengembangan industri pertanian, salah satunya ialah industri susu, daging, dan hortikultura. Tiga komoditas tersebut merupakan komoditas ekspor dengan pola adaptasi terhadap COVID-19. 

3. Penyediaan pangan bagi masyarakat jadi salah satu upaya pemerintah menghadapi pandemik

IDN Times/Kementan

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengapresiasi acara webinar tersebut. Menurutnya, sharing strategi penguatan ketahanan pangan dengan negara lain diperlukan karena seluruh dunia terdampak COVID-19, termasuk pertanian. Selain itu, sharing pengalaman tersebut juga untuk melihat pentingnya sektor pertanian bagi ekonomi negara. 

Dalam acara webinar, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, menjelaskan bahwa Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya pencegahan penyebaran COVID-9, salah satunya penyediaan pangan bagi masyarakat. Kebijakan yang diterapkan yaitu program jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.

Untuk program jangka pendek, Kementan menerapkan jaring pengaman sosial (social safety net) dan program padat karya dengan terus berproduksi bagi penyediaan pangan 267 orang penduduk Indonesia.

Terkait program jangka menengah, Kementan menerapkan kebijakan Kostratani dalam penyediaan pangan untuk 267 juta jiwa penduduk Indonesia, mendorong peningkatan kesejahteraan petani, serta peningkatan ekspor.

Kementan juga mengimplementasikan kebijakan regenerasi petani untuk mengamankan pembangunan pertanian untuk program jangka panjangnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya