TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Digadang-gadang Jadi Saingan Ahok pada Pilkada DKI 2017, Risma Jadi Maju?

Pihak PDI-P masih terus berusaha untuk meyakinkan Wali Kota Surabaya ini

Sumber Gambar: postkotanews.com

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) terus mencari calon Gubernur untuk maju di Pilgub DKI Jakarta 2017 mendatang. Salah satu nama yang sudah lama mencuat, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kembali jadi sorotan setelah dianggap salah satu calon terkuat.

Baca Juga: Tak Mampu Kalahkan Ahok, Dhani Siap Pindah Haluan Menjadi Calon Wagub

Risma meraih 82% suara saat Pilkada serentak 2015.

Sumber Gambar: infokuberita.com

Seperti dilansir Kompas.com, Sekretaris Jenderal PDI-P, Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa delapan dari 10 calon PDI-P di Pilkada 2015 kemarin meraih lebih dari 80% pilihan rakyat. Maka, mereka ingin menyaring delapan orang tersebut untuk jadi Cagub DKI Jakarta, dan Risma adalah salah satunya.

Ketika Risma setuju, dirinya tetap harus ikut mekanisme partai.

Sumber Gambar: sp.beritasatu.com

Hasto juga menambahkan jika nantinya Risma bersedia jadi cagub, dirinya tetap harus mengikuti mekanisme dan sistem penyaringan calon dari PDI-P. Hasto mengakui juga partainya inginkan calon pemimpin yang sesuai dengan keinginan dan kedaulatan politik warga DKI Jakarta.

Namun, kedekatan Risma dengan Ketum Megawati juga jadi salah satu alasan.

Sumber Gambar: sulindomedia.com

Kedekatan Risma dengan Megawati semakin terlihat setelah dirinya menggadeng ketua DPC PDI-P Surabaya, Whisnu Sakti Buana di Pilkada 2015 kemarin sebagai wakilnya. Kemudian, Risma juga sempat terlihat menemani Megawati untuk jalan-jalan di Taman Harmoni, Surabaya.

Akan tetapi, Risma sudah menolak tawaran.

Sumber Gambar: otomindonews.com

Pada Maret silam, seperti dikutip dari Tempo.co, Risma sudah secara tegas tidak akan meninggalkan jabatannya di Surabaya. Kemudian, Risma juga sudah bertemu langsung dengan Megawati untuk menolak tawaran tersebut, karena baginya ajaran agama yang dianutnya mengajarkan bahwa jabatan itu tidak bisa diminta. 

Baca Juga: Survei: Ternyata Popularitas Menteri Susi Lebih Tinggi dari Ahok!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya