TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pengusaha Kuliner Nikmati Manisnya Kolaborasi Pemerintah dan BNI

UMKM kuliner di luar negeri

(Ki-ka) Direktur Treasury dan Internasional BNI Henry Panjaitan dengan Presiden ICC Indonesia IIham Akbar Habibie dalam Penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) BNI dan ICC Indonesia dalam Pemberdayaan UMKM Menuju Pasar Global di Xpora Hub Gedung Smesco Jakarta, Selasa (12/4/2022). (Dok. BNI)

Jakarta, IDN Times – Banyaknya sebaran diaspora Indonesia yang berada di luar negeri membuka potensi market global yang besar untuk bisnis dan produk UMKM Indonesia. Salah satunya adalah usaha coffee shop Kopi Kalyan yang berada di prefektur Tokyo, Jepang.  

Bisnis tempat ngopi tersebut dimiliki oleh diaspora pengusaha Indonesia yang berada di Tokyo, Jepang, Kenny Erawan Tjahyadi. Lokalisasi produk dikatakan Kenny menjadi strategi yang sangat penting untuk mengenalkan kopi Indonesia. 

Hal itu seperti menyesuaikan atau mengadaptasi desain, rasa, dan packaging produk supaya bisa sesuai dengan pasar Jepang 

"Kami juga melihat kesempatan ini di pandemi ini karena banyak perusahaan trading Jepang yang baru mulai menjual atau berhenti menjual kopi. Jadi di situ kami lihat kesempatan untuk masuk ke pasar ini, kami mencoba mulai rambah ke retail atau b2b dan sebagainya," jelasnya. 

1. Dapat dukungan dari berbagai pihak

Wakil Duta Besar Republik Indonesia Tri Purnajaya, Founder Dopang Co Ltd Tania Mirella, Acting General Manager BNI Tokyo Dyah Paramita Novia Putri, dan Kepala Bidang Ekonomi KBRI Tokyo Rima Cempaka serta disaksikan secara virtual oleh Pemimpin Divisi Internasional BNI Legendariah B Rasuanto dan Kepala Pewakilan Bank Indonesia di Tokyo Hilman Tisnawan dalam acara kerjasama pembiayaan dengan Dopang Co Ltd, Jumat (18/2/2022). Dok. BNI

Dalam mengembangkan usahanya, Kenny mendapatkan dukungan berbagai pihak, seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, yang memberikan masukan dan dukungan. Kenny juga mendapatkan dukungan dari kerja sama KBRI serta BNI dalam mendukung ekspor kopi. 

Kenny mengungkapkan, sinergi pemerintah dan BNI yang dilakukan adalah seperti mengadakan berbagai acara untuk business matching dan berbagai acara meet and greet. Dari situ, dirinya dapat berhubungan langsung dengan diaspora-diaspora di Tokyo, dan mendapat masukan untuk menjalankan usaha. 

Dia mengungkapkan, sebelumnya kopi-kopi Indonesia yang dikenal di Tokyo hanya Mandailing dan Toraja saja. Namun setelah diadakan berbagai macam event, warga Tokyo mulai mengenal lebih banyak kopi-kopi Indonesia lainnya. 

Selain Kenny, ada juga Nuraini Widyaningsih. Salah satu diaspora pengusaha di Busan, Korea Selatan ini berhasil mengembangkan bisnis kuliner Indonesia.  

Ia memaparkan, agar produk kuliner bisa diterima oleh lidah masyarakat Korea Selatan, diperlukan penyesuaian tanpa mengurangi cita rasa makanan. 

"Kalau untuk makanan Indonesia dengan bumbu yang khas begitu kental biasanya untuk customer yang datang, orang Korea, langsung akan kita kurangi bumbunya. Karena rempah-rempah di Korea jarang dipakai," tegas dia. 

2. Banyak warga negara asing jadi mampir ke tempat usaha

Upaya PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. dalam mengakselerasi program BNI Xpora. (Dok. BNI)

Selain masyarakat Korea Selatan, Nuraini mengungkapkan, ada warga negara asing yang sempat mampir ke tempat usahanya, seperti WNA dari Amerika Serikat, Rusia, dan Jerman. Menurut Nuraini, para WNA mendapatkan informasi dari internet. 

"Mereka kenal Indonesia dengan nasi goreng. Mereka ingin tahu seperti apa fried rice. Ada juga mereka pernah pergi wisata ke Bali dan mereka kangen dengan masakan Indonesia dan pernah mencoba juga di sini," pungkasnya. 

Sementara Diaspora Pengusaha di Hong Kong, Sarinah mengisahkan, secara populasi negara tersebut tidak terlalu besar dan memiliki banyak PMI. Hal ini pun melahirkan berbagai peluang yang bisa digarap. 

Sarinah merinci, masih banyak produk yang belum memperhatikan hal ini, sehingga Sarinah harus melakukan riset dan juga packing ulang. Untungnya BNI ujar dia cukup membantu dalam memperbesar usaha yang dijalankan Sarinah hingga saat ini. 

"Pembiayaan kerja sama remitansi dan business matching sungguh membantu kami, belum lagi mencari produk Indonesia jadi lebih gampang. Selama ini sudah banyak yg sukses melakukan ini, jadi kami bisa memperbanyak jenis produk dan didistribusikan," jelas Sarinah. 

BNI melengkapi ekosistem bagi diaspora yakni BNI XPora yang mendukung UMKM untuk menembus pasar ekspor. Kemudian bagi pekerja migran Indonesia, BNI pun melakukan kerja sama dengan ketenagakerjaan agar bisa terjangkau.

Topik:

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya