Turunkan Pengangguran di Indonesia, Kemnaker Hadapi 4 Hal Ini
Indonesia harus terus berbenah hadapi pengangguran
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times -- Sebagai negara besar, Indonesia memiliki tantangan dalam menyediakan lapangan pekerjaan seluas-luasnya kepada seluruh masyarakat. Namun, isu mengenai pengangguran tak bisa dielakkan. Sejumlah faktor, mulai dari tingkat pendidikan, upah, hingga kompetensi seseorang, amat memengaruhi kondisi tersebut.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, dalam Rakornas Kepala Daerah dan Forum Kordinasi Pimpinan di Daerah (Forkompimda) bertema "Kebijakan Ketenagakerjaan dalam Pengurangan Angka Pengangguran", memaparkan empat tantangan dalam penurunan pengangguran di Indonesia.
Pertama, Menaker menyebut, salah satu tantangan dalam penurunan pengangguran di Indonesia adalah pengangguran yang mengalami hopeless of job atau pengangguran yang merasa tak mungkin memperoleh pekerjaan.
Baca Juga: Kemnaker Investigasi Bentrokan di PT GNI yang Tewaskan 3 Pekerja
1. Karena berpendidikan rendah, sebagian orang mengalami hopeless of job
Dari total 8,4 juta orang pengangguran, 2,8 juta atau 33,45 persen mengalami hopeless of job. Dari 2,8 juta orang pengangguran yang mengalami situasi hopeless of job tersebut, sekitar 76,90 persen berpendidikan rendah (lulusan SMP ke bawah).
"Jadi, karena tingkat pendidikan rendah, mereka tak memiliki harapan untuk memiliki pekerjaan. Ini mengindikasikan tingkat pendidikan mereka tak mampu menyiapkan mereka memasuki pasar kerja, baik pendidikan yang rendah maupun kompetensi mereka," kata Menaker Ida Fauziyah di Sentul International Covention Center, Bogor, Jawa Barat, Rabu (17/1/2023).
Baca Juga: Hitungan UMP 2023 Diprotes Pengusaha, Kemnaker Buka Suara