Festival Arsitektur Nusantara Jadi Ajang Kreasi Anak Muda Banyuwangi
Pelecut lahirnya arsitek-arsitek top dari ujung timur Jawa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyuwangi, IDN Times - Perhelatan Festival Arsitektur Nusantara menjadi ajang anak muda Banyuwangi dalam adu kreasi. Mulai dari sayembara desain masterplane perumahan MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah), wawarah in osing yang merupakan ajang adu konsep tata ruang, hingga lomba fotografi sejumlah bangunan ikonis di Banyuwangi.
Selama tiga hari sejak Jumat hingga Minggu (25-27/11/2022), hasil karya para anak muda di Banyuwangi itu dipamerkan di Gedung Juang 45 Banyuwangi. Hasil karya mereka dipertunjukan ke publik.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengapresiasi kreasi para anak muda Banyuwangi itu. Ia berharap ajang tersebut dapat menjadi pelecut lahirnya arsitek-arsitek top dari ujung timur Jawa ini.
“Semoga nanti akan lahir para arsitek top dari Banyuwangi yang karyanya bisa mendunia,” ungkap Ipuk saat menghadiri penganugerahan para pemenang lomba pada penutupan festival tersebut, Minggu malam (27/11/2022).
Baca Juga: Transformasi Digital di Desa, LAN Apresiasi Smart Kampung Banyuwangi
1. Berperan penting dalam pembangunan
Sentuhan para arsitek, menurut Ipuk, memiliki peran penting dalam proses pembangunan. Kehadiran arsitektur tidak hanya menjamin kualitas bangunan, tetapi juga meliputi fungsional, artistik dan sisi-sisi lain yang jarang diperhatikan.
“Tidak sekadar indah dilihat, tapi juga memegang prinsip-prinsip ramah lingkungan dan efisien. Sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh banyak pihak. Tidak asal mewah dan indah,” ungkap Ipuk.
Baca Juga: Mantap, Banyuwangi Ekspor Sarden ke Australia Senilai US$2,7Juta