TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jadikan Resolusi 2021 untuk Membantu Sesama, Kenapa Tidak? 

Tetap optimis menjadi bangsa yang humanis

Peluncuran Tema Filantropi 2021 "Bangkitkan Sejatinya Bangsa" dihadiri oleh (dari kiri ke kanan) Direktur Disaster Management Institute of Indonesia Wahyu Novyan sebagai moderator, Ustaz Ahmad Faris BQ, Presiden Aksi Cepat Tanggap Ibnu Khajar, dan Vice President ACT Rini Maryani, sebagai pemantik diskusi di Jakarta, Rabu (13/1/2021). /Dok.ACT

Jakarta, IDN Times - Banyak orang yang menjadikan 2020 sebagai tahun penuh ujian akibat pandemik Covid-19 yang terjadi di seluruh dunia. Situasi pandemik mengakibatkan meningkatnya jumlah kemiskinan dan kemerosotan ekonomi ke jurang resesi. Namun, di balik itu semua, 2020 juga ada sisi positifnya lho. Karena adanya perasaan senasib sepenanggungan, jadi banyak banget orang-orang yang mau turun tangan untuk membantu sesama.

Ada beragam aksi kemanusiaan yang bertujuan membangun optimisme di tengah masyarakat, mulai dari aksi pembagian masker, pembagian makan siap santap, pemberian paket pangan bagi masyarakat yang membutuhkan, dan beragam program pemulihan ekonomi. Kita seakan-akan berada dalam satu perahu yang sama untuk memerangi Covid-19. 

Sebagai lembaga swadaya masyarakat (LSM/NGO) Aksi Cepat Tanggap (ACT) memfasilitasi gerakan filantropi dalam misi kemanusiaan tersebut. Ahyudin, Ketua Dewan Pembina ACT, mengatakan bahwa  kemanusiaan itu bukan sebatas fenomena sosia, bukan pula sekadar untuk menjawab fenomena ekonomi. Kemanusiaan itu energi dan kecepatan untuk mengatasi masalah-masalah dunia dan membangun peradaban yang lebih baik.

Baca Juga: Dengan Kolaborasi, ACT akan Berdayakan Masyarakat Terdampak Covid-19 

1. Gerakan filantropi naik 154 persen

Gerakan filantropi yang bekerja sama dengan ACT naik 154 persen. /Dok.ACT

Sejak pertengahan Maret, masyarakat yang berpartisipasi mendukung gerakan filantropi dan bekerja sama dengan ACT naik 154 persen. Meskipun total donasinya tidak jauh berbeda dari tahun lalu, pertumbuhan jumlah dermawan merupakan bukti bahwa bangsa Indonesia memiliki potensi untuk menghadapi krisis akibat pandemik Covid-19. 

Ahyudin kembali menjelaskan, sebenarnya revolusi filantropi merupakan jawaban untuk menyelamatkan peradaban sekaligus penggerak modal terbaik: nilai dan mental.

“Kita sebagai manusia yang diamanahi kehidupan tidak bisa tinggal diam. Krisis ekonomi, krisis ideologi, maupun krisis visi harus segera diantisipasi dengan nilai-nilai kemanusiaan,” kata Ahyudin.

2. Bangkitkan sejatinya bangsa

Tema yang baru diluncurkan ACT “Bangkitkan Sejatinya Bangsa.” /Dok.ACT

Menyongsong 2021, ACT meluncurkan tema bertajuk “Bangkitkan Sejatinya Bangsa”. Melalui tema tersebut, ACT mengajak berbagai instrumen negara menanamkan karakter bangsa Indonesia yang dermawan, gotong-royong, dan gemar menolong dalam menyelesaikan permasalahan sosial, ekonomi, serta kemanusiaan secara utuh dan menyeluruh. 

Melalui program tersebut, ACT berharap dapat menumbuhkan semangat dan optimisme menjadi bangsa yang humanis dan beradab. Selain itu, Bangkitkan Sejatinya Bangsa juga bertujuan memperjuangkan dan menjamin keadilan sosial, salah satunya melalui jalan-jalan kemanusiaan.

“Tahun 2021 adalah tahun untuk mengajak berbagai elemen bangsa agar bangkit dan bergerak lebih hebat karena permasalahan yang dihadapi makin besar. Sejatinya bangsa ini adalah bangsa yang bersatu, bangsa yang berdaulat. Marilah kita memiliki spirit kepemimpinan, menginspirasi dan menjadi teladan dalam kebaikan,” tutur Ahyudin.

3. ACT memperkuat dan merancang program pilihan

Program wakaf pangan produktif jadi salah satu yang diperkuat. /Dok.ACT

Pada 2021, ACT pun kembali memperkuat dan merancang program pilihan untuk menyejahterakan dan memandirikan masyarakat sehingga efek kedermawanan yang dimandatkan semakin bermanfaat bagi para penerima manfaat. 

Menurut Ibnu Khajar selaku Presiden Aksi Cepat Tanggap, dengan upaya ini ACT berharap tidak hanya membuat program jangka pendek, tetapi juga program jangka panjang yang mampu memberdayakan dan memandirikan masyarakat.

“Salah satu program yang ditawarkan di antaranya pemberdayaan masyarakat produsen pangan di hulu guna menjamin kesejahteraan petani sekaligus menciptakan kedaulatan pangan hingga pemberian modal usaha untuk sektor ekonomi di hilir. Ikhtiar inilah yang akan digencarkan Global Wakaf – ACT tahun 2021 lewat program Wakaf Ekonomi Produktif, Wakaf Pangan Produktif, dan Wakaf Air Produktif sebagai stimulus bangsa,” jelas Ibnu Khajar.

Baca Juga: Ini Cerita Global Qurban-ACT Salurkan Kurban Hingga ke Berbagai Negara

4. Meluaskan jangkauan penerima manfaat hingga ke berbagai belahan dunia

Program wakaf pangan produktif jadi salah satu yang diperkuat. /Dok.ACT

Tidak hanya menggalang kepedulian bangsa untuk penerima manfaat di dalam negeri, ACT juga menyiapkan program yang akan diimplementasikan untuk saudara seiman di berbagai belahan dunia. 

Selama 2020, program Solidaritas Kemanusiaan Dunia Islam (SKDI) melakukan pendistribusian bantuan ke lebih 1 juta penerima manfaat. Program ini akan terus dimasifkan dengan variasi berupa tempat tinggal, rumah sakit, dan sebagainya.  

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya