TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ahok Diprediksi Kalah Telak Jika Pilkada DKI Dilakukan 2 Putaran

Potensi dua putaran cukup besar!

Muhammad Adimaja / ANTARA FOTO

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) kembali merilis hasil survei mereka menjelang Pilkada DKI 2017. Dikutip dari Viva.co.id, berdasarkan survei lembaga itu, pasangan Agus Harimurti-Sylviana Murni masih unggul dengan tingkat keterpilihan atau elektabilitas mencapai 33,6 persen. Adapun Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Syaiful Hidayat menyusul di posisi kedua dengan elektabilitas 27,1 persen. Anies Baswedan-Sandiaga Uno berada di posisi paling buncit versi lembaga ini dengan perolehan 23,6 persen suara.

Karena tidak ada pasangan calon yang memiliki suara lebih dari 50 persen, maka LSI memprediksi bahwa Pilkada akan berlangsung dalam dua putaran. Berdasarkan prediksi elektabilitas tersebut, maka pasangan calon yang akan bertarung di putaran kedua adalah Agus-Sylvi dan Ahok-Djarot. Namun, LSI memprediksi Ahok akan kalah telak jika Pilkada berlangsung hingga dua putaran.

Baca juga: Masih Bisakah Kita Mempercayai Netralitas Lembaga Survei?

Ahok kalah telak.

Hafidz Mubarak/ANTARA FOTO

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh lembaga tersebut, putaran dua akan menjadi milik Agus-Sylvi. Sekitar 46,1 persen suara menyatakan akan memilih Agus-Sylvi jika ada dua putaran Pilkada. Sebaliknya, pasangan Ahok-Djarot hanya mengantongi 29,1 persen suara responden. Kekalahan Ahok bukan tanpa alasan. Pendukung Anies diperkirakan akan beralih kepada Agus karena mereka berada di segmen yang sama.

Ahok juga kalah dari Anies-Sandi.

Hafidz Mubarak/ANTARA FOTO

Meskipun survei LSI memasukkan Agus-Sylvi dan Ahok-Djarot dalam 2 besar, tapi mereka juga membuat simulasi lain. LSI membuat survei pemenang pilkada andai Anies-Sandi yang akan menjadi lawan Ahok di putaran kedua. Hasilnya, mayoritas suara atau 45,3 persen akan lebih condong ke Anies-Sandi.

Menggunakan dana sendiri.

Tempo.co

Ardian mengatakan bahwa survei yang mereka lakukan bukan pesanan dari salah satu pasang calon. Dikutip dari Liputan6.com, dia mengklaim bahwa dana yang mereka gunakan berasal dari internal lembaga.

Baca juga: Survei SMRC: Mayoritas Masyarakat Yakin Aksi 411 Ditunggangi Kepentingan Politik

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya