TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kemenag Minta Jemaah Tak Asal Unggah Masalah di Tanah Suci ke Medsos

Baiknya dilaporkan dulu ke panitia untuk cari konfirmasi

Direktur Bina Haji, Direktorat Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah, Kementerian Agama, Arsad Hidayat. IDN TImes/Faiz Nashrillah

Jakarta, IDN Times - Direktur Bina Haji Direktorat Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah, Kementerian Agama, Arsad Hidayat meminta agar jemaah haji tidak mudah membagikan kabar atau permasalahan yang belum jelas kebenarannya di Tanah Suci.

Sebab, hal ini bisa merusak suasana ibadah haji. Selain itu, juga bisa menimbulkan kekhawatiran bagi keluarga di rumah. 

Baca Juga: Alhamdulillah, Visa 75.572 Jemaah Haji Reguler Sudah Terbit

1. Unggahan tentang permasalahan haji cepat viral

Jemah haji pulang ke Tanah Air dari Bandara Jeddah (IDN Times/Sunariyah)

Arsad mengatakan bahwa informasi apapun tentang permasalahan haji mudah sekali viral. Belum lagi terdapat pegiat media sosial yang berangkat ke Arab Saudi di musim haji. 

"Jadi tolong untuk jemaah jangan cepat share info kejadian di Arab Saudi. Soalnya yang kami lihat informasi yang tidak benar dan viral itu kadang gak cuma dari pegiat media masa, ada juga dari jemaah," kata dia saat menjadi pemateri Edukasj Media Center Haji, di Jakarta, Jumat (26/4/2024).

2. Permasalahan di Tanah Suci biasanya rampung kurang dari sehari, tapi viralnya bisa berhari-hari

Direktur Bina Haji, Direktorat Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah, Kementerian Agama, Arsad Hidayat. IDN TImes/Faiz Nashrillah

Dia mencontohkan, tahun 2023 lalu, saat itu ada kejadian jemaah dari Kabupaten Luwu Utara yang protes sambil marah kepada panitia. Alasannya, dia dipindah penginapan. Ia pun merekam dan mengunggah kondisi di sana ke media sosial. Pantia kemudian menjelaskan kepada jemaah tersebut tentang alasan di balik pemindahannya. Jemaah tersebut pun menerimanya. Hanya dalam waktu kurang dari 30 menit, permasalahan itu selesai.

Sayangnya, video yang ia unggah terlanjur dikirim ke teman dan beberapa grup WhatsApp. Video itu kemudian menyebar dengan cepat ke grup WhatsApp yang lain. 

"Kalau infonya betul sih gak apa-apa, kalau gak, ya bahaya," kata Arsad.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya