TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hasil Survei Kelima Dikeluarkan, Litbang Kompas Unggulkan Agus-Sylvi

Setidaknya sudah 5 lembaga survei unggulkan Agus!

Agung Rajasa/ANTARA FOTO

Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni kembali unggul dalam survei elektabilitas. Kali ini giliran Litbang harian Kompas yang menempatkan mereka sebagai pasangan dengan tingkat keterpilihan tertinggi yaitu sebesar 37,1 persen. Adapun pasangan petahana, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Syaiful Hidayat menempati posisi kedua dengan elektabilitas sebesar 33 persen. Sedangkan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno hanya dipilih 19,5 persen responden.

Keunggulan Agus-Sylvi versi Litbang Kompas menambah panjang kemenangan mereka versi lembaga survei. Sebaliknya, pasangan petahana hanya diunggulkan oleh satu lembaga. Diberitakan Republika.co.id, dari tujuh kali survei selama dua bulan terakhir, hanya Lembaga Survei Indonesia yang menempatkan Ahok sebagai pemilik elektabilitas tertinggi.

Kemenangan Agus belum dominan.

Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO

Dikutip dari Kompas.com, elektabilitas para calon dinilai belum dominan karena survei yang dilakukan pada tanggal 7-15 Desember 2016 ini memiliki tingkat ketidakakuratan atau margin error sekitar 3,46 persen. Sedangkan selisih antara pasangan Agus-Sylvi dan Ahok Djarot hanya sekitar empat persen. Artinya, elektabilitas kedua pasang calon ini masih bisa saling menyalip.

Baca juga: Ahok Diprediksi Kalah Telak Jika Pilkada DKI Dilakukan 2 Putaran

Enggan pilih pasangan petahana.

Agung Rajasa/ANTARA FOTO

Kebanyakan reponden atau sekitar 51,5 persen mengaku tidak akan memilih pasangan petahana lagi. Selain gaya komunikasi, kasus hukum yang menjerat Ahok juga menjadi alasan utama. Meskipun begitu, responden yang masih memilih Ahok menyatakan bahwa bukti kinerja masih menjadi pertimbangan utama dalam memilih mereka.

Anies dinilai belum berpengalaman.

Agung Rajasa/ANTARA FOTO

Sebaliknya, pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno juga memiliki faktor resistensi atau penolakan. Salah satu penolakan responden untuk tidak memilih pasangan itu adalah minimnya pengalaman dalam memimpin sebuah organisasi pemerintahan daerah.

Pendukung Ahok paling loyal.

Hafidz Mubarak/ANTARA FOTO

Walaupun tidak memiliki elektabilitas tertinggi, namun Ahok-Djarot layak berbangga. Pendukung pasangan ini dinilai paling loyal daripada calon lainnya. Sebanyak 61,7 persen pendukung mereka mengaku tak akan mengubah pilihannya. Sebaliknya, pendukung Anies-Sandi paling berpotensi berubah pilihan.

Baca juga: Agus-Sylvi Unggul dalam Tiga Kali Survei, Ini Sebabnya

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya