Kisah Mistis Vila Angker Tak Berpenghuni di Tanjung Benoa Bali
Dahulu ada keluarga asal Jepang yang menempati vila ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pulau Bali sering kali menjadi pilihan destinasi wisata untuk masyarakat Indonesia dan internasional. Banyak sekali tempat-tempat wisata yang menarik dan kaya akan sejarah di dalamnya. Di sisi lain, Bali juga memiliki banyak tempat angker yang dihuni oleh makhluk gaib.
Salah satunya sebuah villa terbengkalai di Tanjung Benoa, Bali. Dahulu kala, vila ini dihuni oleh keluarga Jepang yang memiliki anak. Sayangnya, anak laki-laki tersebut meninggal karena tenggelam di kolam renang vila ini.
Pada saat anak laki-laki tersebut tenggelam, anjing peliharaan keluarga ini sudah menggonggong untuk memberi tahu orang tuanya. Namun, kedua orang tua anak ini tak kunjung sadar hingga anak tersebut tewas tenggelam.
Kedua orang tua tersebut pun merasa sedih dan kecewa karena telah gagal menjaga anaknya. Hingga akhirnya, keluarga Jepang ini meninggalkan vila besar tersebut dan kembali ke Jepang. Sejak itu, vila di Tanjung Benoa ini menjadi terbengkalai dan dihuni oleh makhluk gaib.
Kali ini penelusuran yangdilakukan oleh tim PM:AM, Bayu dan Doel, dan tim Ekspedisi Alam Lain, Gus Robin dan Benol, yang akan mengungkap sejarah dan kisah mistis di vila angker Tanjung Benoa, Bali.
Baca Juga: 3 Museum di Kota Tua yang Terkenal Mistis, Sering Ada Suara Tangisan
1. Sosok “Mama” penjaga anak-anak jin di vila angker Tanjung Benoa
Ketika masuk ke dalam salah satu bangunan rumah di vila ini, Gus Robin melihat sosok makhluk gaib seperti kuntilanak yang berjiwa keibuan. Gus Robin menjelaskan, sosok perempuan tersebut bukan bagian dari kuntilanak, melainkan ia dikenal oleh masyarakat Bali sebagai sosok wong samar alias jin.
Sosok jin perempuan yang berjiwa keibuan tersebut biasa dipanggil Mama. Gus Robin pun memutuskan untuk melakukan mediumisasi guna dapat berkomunikasi dengan sosok Mama. Saat sosok Mama sudah merasuki tubuh Gus Robin, ia langsung mengeluarkan suara seperti tertawa.
Mama menceritakan, dahulu penghuni tempat ini sakit hati karena tidak bisa menjaga anaknya sendiri hingga mati. Anak tersebut meninggal pada usia masih bayi dan kini arwahnya yang sudah berumur sekitar 9 tahun telah dijaga oleh sosok Mama.
“Sekarang saya menjaganya, kadang dia sama Mama. Makanya saya dipanggil Mama. Saya dianggap orang tuanya,” ujar Mama.
Mama juga mengatakan, ia saat ini tengah mengurus lima anak gaib, empat di antaranya adalah anak wong samar dan hanya satu yang merupakan anak manusia. Mama juga mengaku ia suka menunjukkan diri kepada manusia yang suka mengganggu.
“Saya tidak suka dengan orang-orang yang sok. Buat keributan, bawa sepeda, itu ada yang lewat dari bangsa kami lewat. Jangan ngebut, banyak anak-anak yang lewat, saya menjaga anak-anak,” ujar Mama.
Baca Juga: Uji Nyali ke Bangunan Terbengkalai yang Terkenal Angker di Mojokerto